Loading
Gelombang protes besar terjadi di Brasil pada Minggu (21/9/2025), ketika lebih dari 41 ribu orang turun ke jalan-jalan Rio de Janeiro. (Net)
BRASIL, ARAHKITA.COM – Gelombang protes besar terjadi di Brasil pada Minggu (21/9/2025), ketika lebih dari 41 ribu orang turun ke jalan-jalan Rio de Janeiro. Massa menolak amendemen konstitusi yang dianggap memberi perlindungan berlebihan bagi anggota parlemen, serta rancangan undang-undang yang menawarkan amnesti bagi pelaku kerusuhan 8 Januari 2023.
Aksi utama berlangsung di Pantai Copacabana, Rio de Janeiro, dengan estimasi 41.800 orang hadir menurut data peneliti Universitas São Paulo. Para demonstran menyuarakan penolakan terhadap keputusan DPR Brasil pekan lalu, yang meloloskan amandemen mempersulit proses hukum terhadap anggota parlemen dan membuka jalan bagi amnesti bagi mereka yang terlibat percobaan kudeta tahun lalu.
Protes diwarnai konser musik dengan penampilan artis-artis ternama Brasil. Lagu-lagu bertema politik mengiringi massa yang menyerukan pentingnya menjaga demokrasi. Slogan “Sem anistia” (Tidak ada amnesti) terdengar lantang, disertai kritik terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro.
Tak hanya di Rio, aksi serupa juga digelar di sejumlah kota besar lain seperti São Paulo, Belo Horizonte, Salvador, hingga ibu kota Brasília. Berbagai gerakan sosial dan partai politik sayap kiri turut bergabung dalam demonstrasi yang menunjukkan semakin kuatnya penolakan publik terhadap langkah pemerintah dan parlemen.
Gelombang protes ini mencerminkan kekhawatiran masyarakat Brasil terhadap masa depan demokrasi di negaranya, sekaligus pesan tegas bahwa rakyat tidak ingin impunitas menjadi norma dalam sistem hukum dan politik dilansir Antara.