Rabu, 31 Desember 2025

Pidato Prabowo di PBB: Pesan Perdamaian, Solidaritas, dan Solusi untuk Dunia


 Pidato Prabowo di PBB: Pesan Perdamaian, Solidaritas, dan Solusi untuk Dunia Arsip foto - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal dalam acara jumpa pers Indonesia Net-Zero Summit di Jakarta, Selasa (22/7/2025). ANTARA/Kuntum Riswan/pri. (ANTARA/Kuntum Riswan.)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 mendapat apresiasi luas karena menekankan semangat internasionalisme dan solusi nyata bagi tantangan global. Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, menyebut pidato tersebut sebagai salah satu momen penting yang menunjukkan sikap kenegarawanan Indonesia di panggung dunia.

“Presiden Prabowo menekankan dengan elegan bahwa umat manusia harus bersatu demi perdamaian dunia. Ada kedewasaan berpikir dan sikap kenegarawanan yang jelas terlihat,” ujar Dino dalam keterangan tertulis, Kamis (25/9/2025).

Menurut Dino, pidato Prabowo tampil berbeda dari banyak pemimpin dunia lainnya. Ia menyampaikan pandangan yang tulus, konstruktif, dan bersih dari retorika yang merendahkan pihak lain. Dino bahkan membandingkan gaya Prabowo dengan pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang cenderung penuh pujian diri dan kritik terhadap negara lain.

Tekankan Pentingnya Peran PBB

Dalam pidatonya yang berjudul “Seruan Indonesia untuk Harapan” berdurasi 19 menit, Prabowo menyoroti pentingnya keberadaan PBB sebagai pilar perdamaian global, meskipun saat ini lembaga tersebut menghadapi tantangan besar akibat rivalitas negara-negara besar.

“Presiden mengingatkan bahwa meski berusia 80 tahun dan menghadapi banyak tantangan, PBB tetap krusial dalam percaturan politik dunia. Bahkan, beliau mengaitkan peran PBB dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia hingga pembangunan ekonomi,” jelas Dino, mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI.

Komitmen Indonesia pada Isu Global

Pidato Prabowo juga menekankan kontribusi Indonesia dalam isu-isu global, terutama perubahan iklim. Ia menegaskan komitmen Indonesia mencapai emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060 serta menjadi salah satu pelopor dalam transisi energi terbarukan.

“Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi garda terdepan dalam diplomasi perubahan iklim. Ini penting karena dunia sedang menghadapi dekade krisis iklim,” tambah Dino.

Selain itu, Prabowo juga menyinggung isu kemanusiaan, solidaritas internasional, dan pembangunan berkelanjutan. Isu Palestina turut menjadi sorotan sebagai bentuk kepedulian Indonesia terhadap perdamaian dunia.

Pidato yang Akan Dikenang

Dino meyakini bahwa pidato Prabowo di PBB pada 23 September 2025 akan dikenang sebagai pidato bersejarah, bukan hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi masyarakat internasional.

“Pidato ini menunjukkan bahwa Indonesia hadir bukan sekadar berbicara, melainkan juga menawarkan solusi untuk tantangan dunia,” tegasnya dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru