Rabu, 31 Desember 2025

Israel dan Hamas Sepakati Tahap Pertama Rencana Perdamaian Gaza Usulan AS


 Israel dan Hamas Sepakati Tahap Pertama Rencana Perdamaian Gaza Usulan AS Benjamin Netanyahu Dan Donald Trump. (Antaranews/Antara/Anadolu)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana perdamaian Gaza yang diajukan oleh AS. Pengumuman ini disampaikan melalui platform Truth Social pada Rabu (8/10) waktu setempat.

“Saya sangat bangga untuk mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati tahap pertama Rencana Perdamaian kami,” tulis Trump.

Dalam pernyataannya, ia menjelaskan bahwa seluruh sandera akan segera dibebaskan, dan pasukan Israel akan mundur ke garis yang telah disepakati. Langkah ini disebut sebagai bagian dari proses menuju perdamaian yang kuat, kekal, dan abadi.

Trump juga mengucapkan terima kasih kepada negara-negara mediator, termasuk Turkiye, atas peran penting mereka dalam mencapai kesepakatan bersejarah ini.

Sebelumnya, dilansir Antara, pada 3 Oktober, pejabat senior Hamas Mousa Abu Marzouk menyatakan bahwa pihaknya secara prinsip menyetujui rencana gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden AS. Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Abu Marzouk mengatakan Hamas mendukung garis besar rencana tersebut, meskipun implementasinya masih memerlukan pembahasan lebih lanjut.

Ia juga menegaskan bahwa Hamas bersedia menyerahkan senjata kepada negara Palestina di masa depan, dan menekankan bahwa masa depan rakyat Palestina adalah keputusan nasional, bukan ditentukan oleh satu kelompok saja.

Rencana perdamaian yang dirilis Gedung Putih pada 29 September mencakup gencatan senjata segera, pembentukan pemerintahan transisi di Gaza, serta program rekonstruksi besar-besaran yang diawasi oleh badan internasional bentukan AS.

Bagian penting dari kesepakatan ini adalah pembebasan seluruh sandera Israel dalam waktu 72 jam setelah kesepakatan ditandatangani, sebagai imbalan atas pembebasan ratusan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru