Rabu, 31 Desember 2025

Netanyahu Akui Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Gaza Saat Gencatan Senjata


 Netanyahu Akui Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Gaza Saat Gencatan Senjata Israel Akui Jatuhkan saat gencatan senjata. (Antaranews/Antara/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa militernya telah menjatuhkan 153 ton bom di Jalur Gaza, meski wilayah tersebut sedang berada dalam masa gencatan senjata. Pernyataan itu disampaikan dalam sidang pembukaan musim dingin parlemen Israel, Knesset, pada Senin (20/10), dan dianggap sebagai pengakuan atas pelanggaran perjanjian damai yang disponsori Amerika Serikat.

Pidato Netanyahu sempat diwarnai interupsi dari anggota parlemen oposisi yang menentang kebijakan pemerintahnya dan menuduhnya sengaja memperpanjang perang di Gaza.

“Selama gencatan senjata, dua tentara gugur. Kami menyerang mereka dengan 153 ton bom dan menargetkan puluhan lokasi di seluruh Jalur Gaza,” kata Netanyahu dalam pidatonya.

Kantor media pemerintah Gaza melaporkan sedikitnya 80 pelanggaran gencatan senjata oleh pasukan Israel sejak perjanjian damai diberlakukan pada 10 Oktober. Akibat serangan tersebut, sebanyak 97 warga Palestina tewas, termasuk 44 orang pada Minggu (19/10), dan lebih dari 230 lainnya terluka.

Israel, dilansir Antara, menuduh kelompok Hamas melancarkan serangan terhadap pasukan mereka di Kota Rafah, bagian selatan Gaza. Namun Hamas membantah tuduhan tersebut dan menegaskan tetap berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata.

Kesepakatan gencatan senjata itu diumumkan pada 10 Oktober sebagai bagian dari rencana bertahap yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Tahap awal mencakup pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina, diikuti dengan proses rekonstruksi Gaza serta pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa keterlibatan Hamas.

Sejak pecahnya perang pada Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 68.200 orang dan melukai lebih dari 170.200 lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru