Loading
Pemerintah Singapura berencana menjadikan rumah Lee Kuan Yew di 38 Oxley Road sebagai Monumen Nasional. (Antaranews)
SINGAPURA, ARAHKITA.COM — Rumah bersejarah milik Lee Kuan Yew di 38 Oxley Road akan segera menjadi Monumen Nasional. Pemerintah Singapura menilai kediaman mantan perdana menteri pertama itu memiliki nilai historis tinggi sebagai saksi perjalanan bangsa menuju kemerdekaan.
Pemerintah Singapura tengah bersiap menjadikan rumah peninggalan Lee Kuan Yew—sang pendiri sekaligus pemimpin pertama negeri itu—sebagai Monumen Nasional. Keputusan ini diambil setelah Dewan Warisan Nasional (National Heritage Board/NHB) bersama Otoritas Tanah Singapura (Singapore Land Authority/SLA) melakukan kajian mendalam terhadap rumah yang berada di 38 Oxley Road tersebut.
Dalam pernyataan bersama pada Senin (3/11/2025), kedua lembaga menyebutkan bahwa kediaman itu “menjadi saksi berbagai peristiwa penting pada 1950-an yang menandai transisi Singapura dari koloni menuju negara merdeka.”
Penilaian resmi terhadap situs dilakukan sejak 24 Oktober 2024, dan hasilnya menunjukkan rumah tersebut layak dilestarikan. Rekomendasi itu kemudian disetujui oleh Pelaksana Tugas Menteri Urusan Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda, David Neo, yang mendukung langkah penetapan situs tersebut sebagai Monumen Nasional.
Jika proses hukum selesai dan Perintah Pelestarian diterbitkan, pemerintah akan mengakuisisi properti tersebut untuk memastikan pelestarian dilakukan sesuai nilai sejarahnya. Rencana ke depan, lokasi ini akan dialihfungsikan menjadi ruang publik bertema warisan budaya, salah satu opsinya adalah dijadikan taman warisan nasional.
Meski begitu, pemerintah memastikan seluruh proses akan dilakukan dengan menghormati keinginan pribadi Lee Kuan Yew. “Semua elemen yang mencerminkan ruang pribadi keluarga Lee akan dihapus, sesuai dengan keinginan almarhum,” tulis pernyataan resmi.
Media setempat melaporkan, properti bersejarah itu saat ini dimiliki oleh Lee Hsien Yang, putra bungsu Lee Kuan Yew sekaligus adik dari Menteri Senior Lee Hsien Loong. NHB juga telah mengirimkan pemberitahuan resmi kepada pemilik dan penghuni rumah untuk memberikan kesempatan menyampaikan keberatan sebelum proses akuisisi dimulai dikutip Antara.
Pemerintah menegaskan bahwa pelestarian ini tidak berarti semua bangunan di lokasi harus dipertahankan dalam bentuk aslinya. Setelah mendapat akses penuh, tim ahli akan melakukan studi detail untuk menentukan bagian mana yang akan dipertahankan atau dimodifikasi sesuai dengan tujuan pelestarian nasional.
Lee Kuan Yew menempati rumah di Oxley Road sejak tahun 1950 hingga akhir hayatnya pada 2015. Selama lebih dari enam dekade, rumah itu menjadi saksi perjalanan pribadi sekaligus politik seorang tokoh yang membentuk wajah modern Singapura.
Dengan dijadikannya situs ini sebagai Monumen Nasional, pemerintah berharap generasi muda dapat lebih memahami perjalanan sejarah negaranya melalui ruang publik yang terbuka dan edukatif.