South Wales Tetapkan Insiden Besar akibat Banjir Badai Claudia, Situasi Semakin Mengkhawatirkan

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Otoritas South Wales menetapkan status insiden besar di Monmouth pada Sabtu (15/11/2025) setelah kawasan tersebut dilanda banjir luas akibat terjangan Badai Claudia. Debit air meningkat cepat sejak malam sebelumnya, membuat layanan darurat bekerja tanpa henti untuk mengevakuasi warga dan memastikan keamanan di lokasi terdampak.

Manajer area Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan South Wales, Matt Jones, mengatakan bahwa timnya menghadapi situasi yang sangat menantang. “Ini adalah insiden berskala besar. Kru dan mitra kami telah bekerja sepanjang malam hingga pagi ini untuk membantu warga terdampak,” ujarnya sebagaimana dikutip Sky News.

Evakuasi dan Pemeriksaan Kesejahteraan Terus Berlangsung

• Baca juga:

  Eropa Dilanda Gelombang Panas Ekstrem, Suhu Capai Lebih dari 40 Derajat

Layanan darurat masih melakukan penyelamatan, evakuasi, dan pengecekan kesejahteraan warga. Masyarakat diminta menjauhi Monmouth sementara waktu karena kondisi dinilai sangat berbahaya.

Hingga Sabtu pagi, ada empat peringatan banjir parah yang berlaku di seluruh Wales. Peringatan tersebut menandakan adanya risiko besar terhadap keselamatan jiwa serta potensi gangguan serius bagi masyarakat. Selain itu, delapan peringatan banjir tambahan dan 39 peringatan banjir umum juga dikeluarkan di berbagai wilayah.

Peringatan Meluas ke Inggris dan Irlandia

Situasi serupa juga terjadi di Inggris, yang mencatat 81 peringatan banjir dan 187 peringatan kewaspadaan. Sementara itu di Irlandia, badan meteorologi Met Eireann mengeluarkan peringatan cuaca dengan potensi hujan deras di sejumlah area. Sejumlah laporan mengenai banjir dan pemadaman listrik juga muncul dari beberapa wilayah di negara tersebut dilansir Antara.

Dampak Badai di Portugal: Seorang Lansia Meninggal

Badai Claudia turut memicu kerusakan di Portugal selatan. Di Albufeira, seorang perempuan Inggris berusia 85 tahun dilaporkan meninggal dunia di sebuah area perkemahan akibat cuaca ekstrem, menurut laporan penyiar RTP. Sebanyak 28 orang mengalami luka-luka, terdiri dari 26 luka ringan dan dua luka berat.

Di saat bersamaan, sebelas pelabuhan maritim terpaksa ditutup, dan sejumlah rumah dilaporkan terendam banjir di berbagai wilayah.