Loading
Arsip - Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan, usai membuka Seminar Pengembangan Modul Pelatihan Pemberantasan Berita Palsu di ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (2/10/2025). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga/aa.
KUALA LUMPUR, ARAHKITA.COM – Menteri Komunikasi Malaysia, Fahmi Fadzil, menyebut negaranya berada di jajaran negara dengan tarif internet paling terjangkau di dunia. Menurut dia, biaya rata-rata paket data di Malaysia hanya sekitar 2 sen per gigabyte, menjadikannya salah satu yang termurah di kawasan.
Pernyataan tersebut disampaikan Fahmi saat memimpin delegasi Malaysia dalam Konferensi Pengembangan Telekomunikasi Dunia 2025 (WTDC-25) di Baku, Azerbaijan. Dalam pertemuan dengan diaspora Malaysia, ia menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan layanan digital yang merata dan dapat diakses semua kalangan.
5G Malaysia Tercepat di Asia Tenggara
Baca juga:
Setidaknya 10 Politisi Malaysia Jadi Korban Pemerasan Video Seks AI, Polisi Sedang SelidikiFahmi juga menyoroti perkembangan pesat jaringan 5G Malaysia. Ia mengungkapkan bahwa Malaysia kini memiliki jaringan 5G tercepat di Asia Tenggara dan berada di posisi kedua tercepat di kawasan Asia-Pasifik, hanya kalah dari Korea Selatan.
“Kami ingin memastikan masyarakat tidak hanya terhubung, tetapi juga mendapatkan pengalaman digital yang berkualitas tinggi,” ujarnya.
Dorongan Pertahankan Kursi di ITU
Kehadiran Fahmi di WTDC-25 juga menjadi bagian dari upaya Malaysia mempertahankan kursinya di Dewan Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU) untuk periode 2027–2030. Malaysia telah menyatakan pencalonannya sejak Juli lalu.
Diplomasi Malaysia dan Citra ASEAN
Dalam kesempatan yang sama, Fahmi turut menyampaikan perkembangan positif terkait penyelenggaraan KTT ASEAN ke-47 dan rangkaian pertemuan lainnya pada Oktober lalu. Ia menilai keberhasilan tersebut memperkuat posisi Malaysia di mata dunia sekaligus meningkatkan citra ASEAN sebagai kawasan strategis.
“ASEAN memiliki populasi sekitar 660 juta jiwa, jauh lebih besar dari Uni Eropa. Jika kita solid dan mampu menjaga stabilitas, masa depan kawasan ini sangat menjanjikan,” kata Fahmi.