Rabu, 31 Desember 2025

Presiden Putin Singgung Sikap AS soal Rusia, Sebut NATO Justru Bersiap Perang


 Presiden Putin Singgung Sikap AS soal Rusia, Sebut NATO Justru Bersiap Perang Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump. (Antara/Anadolu)

 

MOSKOW, ARAHKITA.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menyoroti dinamika hubungan antara Amerika Serikat (AS), NATO, dan Rusia. Menurut Putin, Washington dalam strategi keamanan nasional terbarunya tidak lagi memposisikan Rusia sebagai musuh. Namun, di sisi lain, NATO justru dinilai terus mempersiapkan skenario perang melawan Moskow.

Pernyataan tersebut disampaikan Putin dalam sesi tanya jawab tahunan yang dirangkaikan dengan konferensi pers akhir tahun di Moskow, Jumat (19/12/2025). Dalam forum itu, Putin menegaskan bahwa AS memiliki peran sentral dalam pembentukan dan keberlangsungan NATO.

“Amerika Serikat bukan hanya pencipta NATO, tetapi juga pemain utama dan sponsor terbesarnya,” ujar Putin. Ia menambahkan, hampir seluruh kekuatan aliansi militer tersebut bertumpu pada dukungan Washington.

“Semua sumber daya utama NATO berasal dari AS. Mulai dari pendanaan, teknologi militer, persenjataan, hingga amunisi—semuanya datang dari sana. Itu adalah fondasi utama NATO,” tegasnya.

Putin pun mempertanyakan sikap NATO yang dinilai kontradiktif dengan kebijakan AS. Menurutnya, jika negara paling berpengaruh di NATO tidak lagi menganggap Rusia sebagai lawan, maka tidak masuk akal bila aliansi tersebut justru bersiap menghadapi perang dengan Rusia.

“Apa ini? Apakah mereka membaca dokumen itu? Bagaimana mungkin NATO diarahkan untuk berperang dengan Rusia, sementara negara utama NATO tidak menganggap kami sebagai musuh?” kata Putin.

Selain itu, Putin juga menyinggung Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte. Ia menggambarkan Rutte sebagai sosok yang cerdas dan sistematis, namun tetap mempertanyakan pernyataannya terkait ancaman Rusia terhadap negara-negara NATO.

Putin secara khusus merujuk pada pernyataan Rutte dalam Konferensi Keamanan Munich di Berlin, Jerman, pada 11 Desember lalu. Saat itu, Rutte memperingatkan bahwa Rusia berpotensi menyerang negara anggota NATO dalam lima tahun ke depan.

“Kita adalah target Rusia berikutnya,” ujar Rutte seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (19/12/2025). 

Menanggapi hal tersebut, Putin menyarankan pimpinan NATO untuk mencermati kembali isi strategi keamanan nasional terbaru AS agar tidak menciptakan ketegangan yang dinilai berlebihan dan kontraproduktif bagi stabilitas global.

Editor : M. Khairul

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru