Loading
Para aktor tampil dalam peresmian Museum Mesir Agung (GEM) di Giza, Mesir, 1 November 2025. ANTARA/Xinhua
KAIRO, ARAHKITTA.COM – Pemerintah Mesir resmi memulai proses perakitan ulang kapal matahari kedua milik Raja Khufu di Museum Besar Mesir atau Grand Egyptian Museum (GEM) pada Selasa (23/12/2025). Proyek restorasi bersejarah ini diperkirakan akan berlangsung sekitar empat tahun dan dapat disaksikan langsung oleh para pengunjung museum.
Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir, Sherif Fathy, mengatakan bahwa tahap perakitan dilakukan setelah melalui proses panjang pelestarian artefak, pendokumentasian mendetail, hingga pemindaian tiga dimensi (3D) terhadap seluruh fragmen kapal.
“Penyusunan kapal ini merupakan hasil dari bertahun-tahun kerja ilmiah yang mencakup konservasi, dokumentasi, dan pemindaian 3D yang presisi,” ujar Sherif Fathy. Ia menegaskan bahwa kapal matahari Raja Khufu memiliki nilai penting sebagai warisan budaya dunia, seperti dikutip dari Antara.
Kapal matahari tersebut berusia sekitar 4.500 tahun dan pertama kali ditemukan pada 1954 di dekat Piramida Agung Giza, yang merupakan kompleks makam Raja Khufu. Tidak seperti kapal matahari pertama yang ditemukan hampir utuh, kapal kedua ini ditemukan dalam kondisi terpecah-pecah.
Artefak bersejarah ini terdiri dari sekitar 1.650 fragmen kayu, dengan panjang kapal diperkirakan mencapai 42 meter. Fragmen-fragmen tersebut kini dirakit kembali secara bertahap oleh tim ahli konservasi.
CEO Grand Egyptian Museum, Ahmed Ghoneim, menjelaskan bahwa kondisi kapal kedua jauh lebih rapuh dibandingkan kapal matahari pertama.
“Kapal matahari pertama ditemukan hampir utuh, sementara kapal kedua ditemukan dalam kondisi yang sangat buruk dan membutuhkan penanganan ekstra hati-hati,” kata Ghoneim.
Ia menambahkan, proses restorasi yang dilakukan secara terbuka di hadapan pengunjung memberikan pengalaman edukatif yang jarang ditemui.
“Restorasi yang bisa disaksikan langsung oleh publik adalah dimensi unik yang hampir tidak ditemukan di museum lain di dunia,” ujarnya.
Proyek ini diharapkan tidak hanya memperkaya koleksi GEM, tetapi juga meningkatkan pemahaman publik tentang teknologi, kepercayaan, dan peradaban Mesir Kuno yang luar biasa.