Loading
Kanada kembali tegaskan dukung upaya kesetaraan gender di Asia Tenggara. (Istimewa)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Misi Kanada untuk ASEAN dan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor-Leste menegaskan kembali komitmen dan dukungan Kanada terhadap upaya kesetaraan gender di Asia Tenggara melalui kampanye 16 Hari Aktivisme Menentang Kekerasan Berbasis Gender.
Misi Kanada di Jakarta bergabung dengan Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta dalam acara Festival Feminis dua tahunan (26-28 November –virtual dan terbuka untuk umum) dengan diskusi dan lokakarya yang berfokus pada upaya melawan kekerasan berbasis gender.
DKekerasan berbasis gender tetap menjadi permasalahan di banyak negara termasuk di Asia Tenggara dan di Kanada. Satu dari tiga wanita mengalami pelecehan fisik atau seksual dalam hidupnya oleh pasangan mereka. Lima belas juta kasus tambahan kekerasan berbasis gender dilaporkan untuk setiap tiga bulan penguncian selama pandemi COVID-19, termasuk di platform digital. Peristiwa yang tidak menguntungkan ini menunjukkan bahwa kekerasan berbasis gender adalah produk sistemik dari ketidaksetaraan gender, yang membutuhkan upaya kolektif semua pemangku kepentingan, mulai dari lembaga multilateral, regional dan nasional hingga organisasi akar rumput.
Didukung oleh Canada Fund for Local Initiatives (CFLI), program yang dirancang untuk mendukung inisiatif lokal yang selaras dengan prioritas Kanada dan menggabungkan pendekatan berbasis gender, Kanada mendukung Jaringan Aksi Feminis Asia Tenggara – Southeast Asian Feminist Action Movement (SEAFAM), jaringan organisasi feminis pertama di Asia Tenggara yang diprakarsai oleh Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta. Tahun ini, anggota SEAFAM berpartisipasi dalam Feminist Festival untuk menjajaki kolaborasi lebih lanjut dan langkah selanjutnya untuk menyediakan ruang yang aman, terutama pada platform digital, yang menjadi tema festival tahun ini.
Melalui CFLI, Kanada juga mendukung Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta dengan pengembangan 'Feminist Hub', yang akan bertindak sebagai pusat pembelajaran bagi individu, komunitas dan organisasi di seluruh Indonesia, dan menghubungkan kaum muda dengan pakar feminis untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang feminisme interseksional. Proyek ini juga bertujuan untuk membantu lebih lanjut membina organisasi feminis melalui peningkatan pengetahuan organisasi masyarakat, pengembangan struktur dan kebijakan yang kuat, dan peningkatan mekanisme penyintas korban GBV.
Sepanjang kampanye 16 Hari Aktivisme, Misi Kanada di Jakarta akan menggunakan platform media sosialnya untuk menampilkan sejumlah proyek yang didukung Kanada yang berfokus pada upaya memerangi kekerasan berbasis gender dan memajukan upaya kesetaraan gender oleh Kanada dan mitranya di wilayah.
Baca juga:
8 CEO Kereta Api di Asia Tenggara Gunakan Whoosh untuk Buktikan Kecanggihan dan Keandalannya