Rabu, 31 Desember 2025

Kerap Alami Masalah di Roda Pendaratan, Pemerintah Korsel akan Lakukan Penyelidikan Maskapai Jeju Air


 Kerap Alami Masalah di Roda Pendaratan, Pemerintah Korsel akan Lakukan Penyelidikan Maskapai Jeju Air Senin pagi 3012 satu pesawat Jeju Air kembali alami masalah roda pendarat. (Ilustrasi Merdeka.com)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pemerintah Korsel berencana melakukan pemeriksaan ketat terhadap maskapai penerbangan berbiaya rendah Jeju Air Co, setelah masalah roda terjadi berulang kali, yang diyakini juga menjadi penyebab kecelakaan pada Minggu (29/12) hingga merenggut 179 nyawa.

Pada Senin pagi ini, sebuah pesawat Jeju Air yang lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo di Korea Selatan terpaksa kembali ke bandara karena masalah roda terjadi. Masalah yang sama ditemukan pada kecelakaan yang terjadi Minggu, dan menewaskan 179 orang.

“Kami berencana menerapkan inspeksi keselamatan penerbangan yang ketat sebagai respons terhadap insiden (masalah perangkat penerbangan) ini,” kata Joo Jong-wan, kepala Kebijakan Penerbangan Kementerian Perhubungan, kepada pers di Sejong, Senin, dilansir Antara .

Maskapai tengah tersebut menelepon terkait kecelakaan pesawat Jeju Air bernomor penerbangan 7C2216, yang keluar dari landasan saat mendarat darurat dan menabrak pagar di Bandara Internasional Muan di Kabupaten Muan, sekitar 290 kilometer barat daya Seoul.Pada Senin pagi, sebuah pesawat Jeju Air yang lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo di Korea Selatan terpaksa kembali ke bandara karena masalah roda terjadi. Masalah yang sama ditemukan pada kecelakaan Minggu. Model pesawat yang kembali ke Gimpo tersebut sama dengan Boeing B737-800 Jeju Air yang mengalami kecelakaan pada Minggu.  

Joo Menyebutkan bahwa Jeju Air dikenal dengan tingkat pemanfaatan pesawat yang tinggi, yakni merujuk pada seberapa sering dan seberapa lama sebuah pesawat digunakan. Hal itu, menurut beberapa pengamat, mungkin menjadi faktor penyebab kecelakaan pada Minggu.

Menyusul masalah roda yang dilaporkan pada hari Senin, kementerian mengirimkan inspektur keselamatan ke perusahaan itu untuk menyelidiki kasus terbaru tersebut.

Sementara itu, salah satu dari dua perangkat perekam penerbangan yang ditemukan di lokasi kecelakaan pada Minggu dilaporkan mengalami kerusakan eksternal, menurut Joo. Perangkat tersebut telah dipindahkan ke Bandara Internasional Gimpo untuk penjelasan lebih lanjut.

Joo mengatakan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS atau Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) akan ikut serta dalam menyelidiki kecelakaan itu. Boeing dan produsen mesin CFM International juga telah dihubungi untuk bekerja sama.  

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru