Selasa, 30 Desember 2025

Trump Tegaskan AS tak Akan Izinkan Iran Lakukan Pengayaan Uranium


 Trump Tegaskan AS tak Akan Izinkan Iran Lakukan Pengayaan Uranium Ilustrasi Iran dan Amerika Serikat. (ANTARAAnadolupy)

WASHINGTON, ARAHKITA.COM – Pemerintah Amerika Serikat menegaskan sikap kerasnya terhadap program nuklir Iran. Presiden Donald Trump menyatakan bahwa Washington tidak akan mengizinkan Teheran melakukan pengayaan uranium dalam bentuk apa pun, bahkan jika kedua negara mencapai kesepakatan baru.

Lewat unggahan di platform Truth Social pada Senin (2/6/2025), Trump menyampaikan dengan tegas, “AUTOPEN seharusnya sudah menghentikan Iran sejak lama dari 'pengayaan' (uranium). Dalam perjanjian potensial kita — KAMI TIDAK AKAN MENGIZINKAN PENGAYAAN URANIUM!”

Pernyataan tersebut muncul setelah beredarnya laporan media mengenai usulan kesepakatan baru antara AS dan Iran yang disebut-sebut memberi izin bagi Teheran untuk melakukan pengayaan uranium tingkat rendah dalam batas tertentu. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Axios, media yang berbasis di Amerika Serikat.

Menurut laporan itu, usulan dari pihak AS mencakup beberapa poin utama, seperti larangan bagi Iran untuk meneliti dan mengembangkan alat sentrifugal baru, pembatasan pengayaan untuk keperluan sipil, serta pembentukan konsorsium pengawas regional untuk memantau kepatuhan Iran terhadap kesepakatan tersebut.

Selain itu, proposal juga mencantumkan larangan pembangunan fasilitas pengayaan uranium baru oleh Iran, serta mewajibkan pembongkaran sejumlah infrastruktur pengolahan uranium yang dinilai vital.

Sebagai informasi, Trump sebelumnya telah menarik AS keluar dari perjanjian nuklir tahun 2015 (JCPOA), yang dibuat antara Iran dan negara-negara besar dunia. Langkah itu diikuti dengan sanksi-sanksi berat terhadap Iran, dengan alasan utama mencegah negara tersebut memiliki kemampuan membuat senjata nuklir.

AS dan Iran sendiri saat ini tengah melanjutkan proses negosiasi untuk mencapai kesepakatan baru. Putaran kelima perundingan digelar di Roma pada 23 Mei lalu, dengan Oman bertindak sebagai mediator.

Trump menegaskan kembali bahwa dalam perjanjian mendatang, Iran tidak akan diberi ruang untuk mengembangkan atau memiliki senjata nuklir dikutip dari Antara.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru