Rabu, 31 Desember 2025

China Tawarkan Visa Bisnis 5 Tahun untuk Pengusaha ASEAN, Termasuk Timor Leste


 China Tawarkan Visa Bisnis 5 Tahun untuk Pengusaha ASEAN, Termasuk Timor Leste Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian. (Foto: Antaranews)

BEIJING, ARAHKITA.COM -  Pemerintah China resmi meluncurkan kebijakan baru berupa visa kunjungan bisnis multi-entry dengan masa berlaku hingga lima tahun khusus untuk pelaku usaha dari negara-negara ASEAN, termasuk Timor Leste sebagai negara pengamat.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa di Beijing, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyampaikan bahwa program ini diberi nama "Visa ASEAN" dan ditujukan bagi individu yang melakukan kunjungan ke China untuk keperluan bisnis.

“Visa ASEAN dirancang untuk memperkuat konektivitas antara China dan negara-negara Asia Tenggara. Pemohon yang memenuhi syarat dapat memperoleh visa kunjungan multi-entry dengan masa berlaku lima tahun,” jelas Lin Jian.

Berlaku untuk Keluarga dan Maksimal Tinggal 180 Hari

Menariknya, visa ini juga mencakup pasangan dan anak-anak dari pemohon utama, dengan izin tinggal maksimum hingga 180 hari per kunjungan. Lin Jian menambahkan, bagi yang ingin mendapatkan informasi lebih rinci terkait proses pengajuan visa ini, disarankan menghubungi perwakilan diplomatik atau konsuler China di masing-masing negara.

Bagian dari Strategi Keterbukaan China

Kebijakan ini merupakan bagian dari langkah proaktif China dalam membuka akses yang lebih luas ke negara-negara mitra dagang, khususnya kawasan Asia Tenggara. Menurut Lin Jian, selama beberapa tahun terakhir, hubungan antara China dan ASEAN terus berkembang, tidak hanya dalam kerja sama ekonomi tetapi juga dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama.

“Kami ingin menciptakan kawasan yang aman, damai, dan sejahtera bersama ASEAN. Masyarakat dari kedua belah pihak juga semakin aktif melakukan kunjungan, sehingga penting untuk mempermudah mobilitas lintas batas,” katanya. 

Fasilitas Bebas Visa Semakin Meluas

China sebelumnya telah menjalin kerja sama bebas visa dengan beberapa negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Selain itu, China juga memiliki program Visa Lancang-Mekong yang menyasar negara-negara yang dilintasi Sungai Mekong.

Secara keseluruhan, jumlah negara yang mendapatkan akses bebas visa ke China terus meningkat. “Hingga saat ini, ada 43 negara yang menikmati kebijakan bebas visa unilateral dari China. Ini mencerminkan komitmen kuat kami terhadap keterbukaan global,” tutur Lin Jian.

Peningkatan Signifikan Kunjungan dan Investasi Asing

Dampak dari kebijakan visa yang lebih fleksibel ini terlihat dari lonjakan kunjungan warga negara asing ke China. Pada kuartal pertama 2025 saja, tercatat lebih dari 9 juta kunjungan, meningkat lebih dari 40 persen dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, dalam empat bulan pertama 2025, terdapat lebih dari 18.000 perusahaan baru dengan modal asing yang didirikan di China—naik sekitar 12,1 persen secara tahunan.

“China akan terus menyempurnakan kebijakan visa, termasuk menambah jumlah negara yang masuk dalam daftar bebas visa. Kami terbuka untuk dunia dan ingin menjalin kerja sama yang lebih erat demi kemakmuran bersama,” tegas Lin Jian dikutip dari Antara.

Kebijakan Bebas Visa Diperluas ke Negara GCC dan Amerika Selatan

Sebagai bagian dari kebijakan globalnya, China juga telah menerapkan bebas visa untuk enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, Kuwait, dan Bahrain. Selain itu, bebas visa juga diberikan kepada pemegang paspor biasa dari negara-negara Amerika Selatan seperti Brasil, Argentina, Chili, Peru, dan Uruguay.

Berdasarkan data Badan Administrasi Imigrasi Nasional China, total kunjungan bebas visa ke China sepanjang 2024 mencapai 20,1 juta orang, mengalami lonjakan sebesar 112,3 persen dibandingkan tahun 2023.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru