Loading
Prof. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Ketua Majelis Kehormatan PDPI. (Foto: Dok. Pribadi)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Setiap tanggal 12 November, dunia memperingati Hari Pneumonia. Tahun ini, momen tersebut bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat.” Tema ini sejalan dengan upaya pengendalian pneumonia — penyakit menular yang masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian di Indonesia.
Menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Ketua Majelis Kehormatan PDPI, pneumonia adalah radang paru yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau mikroorganisme lain. “Dua hal penting dalam penanganannya adalah pencegahan dan pengobatan,” ujarnya.
Pencegahan mencakup vaksinasi, menjaga kebersihan, dan memastikan gizi yang baik. Sementara pengobatan menekankan pada pelayanan kesehatan yang cepat dan pemberian terapi yang tepat.
Mengapa Pneumonia Harus Jadi Perhatian Serius
Prof. Tjandra menjelaskan ada lima alasan utama mengapa pneumonia perlu menjadi perhatian besar di Indonesia:
“Kelima hal ini bisa membuat kita menghadapi krisis pneumonia, atau setidaknya meningkatkan risiko terjadinya kasus berat di masyarakat,” tambahnya.
Lima Langkah Menghadapi Pneumonia
Untuk menanggulangi pneumonia, Prof. Tjandra merekomendasikan lima langkah strategis berikut:
Momentum untuk Meningkatkan Kesehatan Bangsa
Prof. Tjandra berharap, peringatan Hari Pneumonia yang bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional tahun ini dapat menjadi pengingat penting bahwa kesehatan paru adalah fondasi masa depan yang hebat.
“Semoga kita terus meningkatkan derajat kesehatan bangsa dan mampu mengendalikan pneumonia dengan lebih baik,” pungkasnya.