Selasa, 30 Desember 2025

Lima Hal Penting tentang Pneumonia di Hari Kesehatan Nasional


 Lima Hal Penting tentang Pneumonia di Hari Kesehatan Nasional Prof. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Ketua Majelis Kehormatan PDPI. (Foto: Dok. Pribadi)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Setiap tanggal 12 November, dunia memperingati Hari Pneumonia. Tahun ini, momen tersebut bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat.” Tema ini sejalan dengan upaya pengendalian pneumonia — penyakit menular yang masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian di Indonesia.

Menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Ketua Majelis Kehormatan PDPI, pneumonia adalah radang paru yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau mikroorganisme lain. “Dua hal penting dalam penanganannya adalah pencegahan dan pengobatan,” ujarnya.

Pencegahan mencakup vaksinasi, menjaga kebersihan, dan memastikan gizi yang baik. Sementara pengobatan menekankan pada pelayanan kesehatan yang cepat dan pemberian terapi yang tepat.

Mengapa Pneumonia Harus Jadi Perhatian Serius

Prof. Tjandra menjelaskan ada lima alasan utama mengapa pneumonia perlu menjadi perhatian besar di Indonesia:

  1. Masalah gizi belum merata — anak-anak dengan gizi buruk lebih rentan terkena infeksi paru.
  2. Jumlah lansia meningkat — kelompok usia lanjut lebih mudah mengalami komplikasi pneumonia.
  3. Urbanisasi dan kepadatan penduduk — memicu penyebaran penyakit lebih cepat.
  4. Polusi udara dan kebiasaan merokok — faktor yang memperburuk kesehatan paru.
  5. Ancaman wabah baru — seperti pandemi COVID-19 yang juga menyerang paru.

“Kelima hal ini bisa membuat kita menghadapi krisis pneumonia, atau setidaknya meningkatkan risiko terjadinya kasus berat di masyarakat,” tambahnya.

Lima Langkah Menghadapi Pneumonia

Untuk menanggulangi pneumonia, Prof. Tjandra merekomendasikan lima langkah strategis berikut:

  1. Biasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) — termasuk mencuci tangan, etika batuk, memakai masker, dan beristirahat ketika sakit.
  2. Perluas cakupan vaksinasi — terutama vaksin pneumokokus dan influenza bagi kelompok rentan.
  3. Kurangi polusi udara dan paparan asap rokok — demi paru yang lebih sehat.
  4. Perkuat layanan kesehatan — dari tingkat puskesmas hingga rumah sakit, dengan fasilitas diagnosis, oksigen, dan obat yang memadai.
  5. Edukasi masyarakat secara berkelanjutan — agar gejala pneumonia cepat dikenali dan segera ditangani tenaga medis.

Momentum untuk Meningkatkan Kesehatan Bangsa

Prof. Tjandra berharap, peringatan Hari Pneumonia yang bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional tahun ini dapat menjadi pengingat penting bahwa kesehatan paru adalah fondasi masa depan yang hebat.

“Semoga kita terus meningkatkan derajat kesehatan bangsa dan mampu mengendalikan pneumonia dengan lebih baik,” pungkasnya.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Kesehatan Terbaru