Loading
Mengonsumsi kopi (Net)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Sepanjang pekan kemarin, media menyoroti peristiwa meninggalnya aktor Ashraf Sinclair akibat serangan jantung. Publik pun masih hangat memperbincangkannya, bukan hanya ia adalah seorang selebriti, namun suami Bunga Citra Lestari pun, wafat di usia yang terbilang masih muda, 40 tahun.
Rangkaian pesan berhamburan di media-media sosial, untuk mewaspadainya datangnya penyakit ini yang bisa hinggap kapan pun. Karena penyakit janting memang bisa menyerang siapa saja, berapa pun umurnya, bahkan pada orang yang sudah menjaga pola konsumsi makanan, termasuk vegetarian.
Belakangan ini penyakit jantung dan pembuluh darah sudah menjadi penyebab kematian teratas di dunia. Bahkan lebih daripada kanker yang sangat ditakuti oleh masyarakat. Sayangnya, ada banyak asumsi yang beredar di masyarakat, bahwa penyakit jantung hanya terjadi pada manula (orang lanjut usia di atas 65 tahun), atau hanya pada orang- orang yang mengonsumsi makanan berminyak. Selain itu, sering mengonsumsi kopi disebut-sebut bisa mencetuskan serangan jantung. Padahal, tradisi ngopi saat ini kian populer di berbagai kalangan.
Namun asumsi ini terbantahkan. Lantaran bila seseorang mengonsumsi kopi dalam jumlah terbatas lebih empat gelas per hari tidak memperburuk kesehatan, bahkan bisa berefek positif pada kesehatan. Diungkap dunia kedokteran, yang berdampak buruk bagi tubuh adalah gula dan susu tinggi lemak yang dikonsumsi bersamaan dengan kopi. Akibatnya bisa meningkatkan kadar gula darah. Selain itu, karena bersifat asam, kopi bisa menyebabkan masalah pada lambung, terutama pada orang-orang yang sensitif.
Meningkatnya asam lambung bisa menyebabkan terjadinya nyeri ulu hati, sesak napas hingga berdebar-debar. Di mana gejalanya bisa menyerupai orang yang mengalami serangan jantung. Dan apabila kopi dikonsumsi tanpa menambahkan gula, alias kopi pahit, yang diminum dalam porsi terbatas, yaitu 1-2 gelas per hari, tidak menyebabkan serangan jantung.