Loading
Presiden Jokowi terima kunjungan Presiden Bank Dunia. (Liputan6.com)
BOGOR, ARAHKITA.COM - Presiden Joko Widodo dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim membahas solusi "stunting" atau masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan fisik dan otak pada anak-anak.
"Presiden Kim, fokus kami hari ini adalah untuk mengatasi masalah 'stunting' yang dialami anak-anak," kata Preside Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (4/7/2018).
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam bahasa Inggris saat melakukan "courtesy call" dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim "Isu ini sangat penting bagi saya secara pribadi. Saya yakin publik seperti juga anda dan saya berharap ada terobosan mengatasi hal ini. Kita semua tahu apa yang harus dilakukan tapi pertanyaannya bagaimana hal itu dapat bertahan lama," ujar Presiden.
Presiden menilai ada sejumlah cara yang bisa dilakukan, yaitu penggunaan teknologi dan pelibatan sektor swasta serta mengikutsertakan masyarakat sipil untuk menangani masalah "stunting" tersebut.
"Kita hidup di abad ke-21, era penggunaan telepon pintar dan sosial media dan bahkan marak penggunaan pesawat 'drone' dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang saya yakin dapat menjadi mekanisme untuk mencari solusi 'stunting' terhadap anak-anak ini karena teknologi itu pun sudah tersedia," ujar Presiden.
Masalah kedua yang dibicarakan adalah bagaimana melibatkan sektor swasta dalam pembangunan.
"Saya khawatir bila kita terlalu bergantung pada pemerintah maka perkembangannya akan sangat lambat, tidak ada cara lain selain mengikutsertakan pihak swasta untuk menghasilkan upaya berkelanjutan yang inisiatifnya juga berasal dari masyarakat sendiri," ungkap Presiden.
Selain membicarakan isu-isu sosial, Presiden Jokowi juga mengucapkan selamat ulang tahun kemerdekaan Amerika Serikat yang jatuh pada 4 Juli hari ini.
"Saya ingin menyampaikan 'Happy 4th July' untuk Presiden Kim. Kami merasa terhormat anda merayakan hari kemerdekaan Amerika Serikat di Jakarta pada pekan ini," kata Presiden sebagaimana diberitakan Antara.
Menurut WHO, di seluruh dunia diperkirakan ada 178 juta anak di bawah usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena "stunting".
"Stunting" adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Menurut UNICEF, "stunting" didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak menurut WHO.