Rabu, 31 Desember 2025

Bukittinggi Siapkan Perayaan 100 Tahun Jam Gadang, Keluarga Ratu Wilhelmina Akan Diundang


  • Jumat, 06 Juni 2025 | 12:00
  • | News
 Bukittinggi Siapkan Perayaan 100 Tahun Jam Gadang, Keluarga Ratu Wilhelmina Akan Diundang Bukittinggi siapkan perayaan 100 Tahun Jam Gadang, eluarga Ratu Wilhelmina akan diundang. (Net)

BUKITTINGGI, ARAHKITA.COM – Ikon Kota Bukittinggi, Jam Gadang, akan genap berusia satu abad pada Juni 2026. Untuk menyambut momen bersejarah ini, Pemerintah Kota Bukittinggi berencana mengundang langsung perwakilan keluarga Ratu Wilhelmina dari Belanda yang memiliki peran penting dalam sejarah pembangunan menara jam tersebut.

Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengungkapkan bahwa dirinya akan segera menghadap Duta Besar Belanda untuk Indonesia guna menyampaikan undangan resmi kepada pihak keluarga kerajaan Belanda. “Kami ingin menghadirkan pihak keluarga Ratu Wilhelmina karena beliau adalah tokoh yang memprakarsai pembangunan Jam Gadang pada masa penjajahan Belanda, sekitar tahun 1925–1926,” kata Ramlan, Jumat (6/6/2025).

Menelusuri Sejarah dan Makna di Balik Jam Gadang

Lebih dari sekadar ikon wisata, Jam Gadang memiliki nilai historis yang mendalam. Pemerintah daerah bersama tim sejarawan tengah melakukan kajian untuk menggali cerita lengkap di balik pendirian menara setinggi 27 meter tersebut. Salah satu pertanyaan menarik yang ingin dijawab adalah: apakah Jam Gadang dibangun sebagai simbol kota atau merupakan hadiah untuk cucu Ratu Wilhelmina?

“Fakta bahwa peresmian Jam Gadang dulu dilakukan oleh seorang anak kecil semakin memperkuat dugaan adanya kaitan pribadi antara pembangunan jam ini dengan keluarga kerajaan Belanda,” jelas Ramlan.

Misteri Angka Romawi dan Perubahan Desain

Peringatan seabad Jam Gadang juga menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai keunikan desain arsitektur menara ini. Salah satu misteri yang akan dibahas lebih dalam adalah penggunaan angka romawi "IIII" pada dial jam, bukan "IV" sebagaimana yang lazim digunakan.

Selain itu, bentuk atap Jam Gadang tercatat telah mengalami tiga kali perubahan desain: pertama pada masa penjajahan Belanda, lalu Jepang, dan terakhir setelah Indonesia merdeka. Bentuk atap saat ini menampilkan sentuhan khas arsitektur Minangkabau, menjadikannya lebih identik dengan budaya lokal.

Panitia Disiapkan, Dukungan Menteri Kebudayaan

Pemerintah Kota Bukittinggi telah membentuk panitia khusus untuk menyusun agenda peringatan 100 tahun Jam Gadang. Tim ini melibatkan berbagai pihak, termasuk sejarawan, seniman, dan budayawan. Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga menyatakan dukungan penuh untuk acara ini, yang diproyeksikan menjadi salah satu atraksi wisata sejarah terbesar di Sumatera Barat.

Fakta Unik: Jam Gadang dan Big Ben Punya Mesin Serupa

Tahukah Anda? Hanya ada dua mesin jam sejenis di dunia, yakni di Jam Gadang (Bukittinggi) dan Big Ben (London). Fakta ini semakin mengukuhkan posisi Jam Gadang sebagai landmark berkelas internasional yang tak hanya penting bagi warga Sumbar, tapi juga layak dikenalkan ke panggung dunia.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru