Loading
Gubernur Bali, Wayan Koster mentraktir seribu gelas kopi dan makanan untuk para anak muda yang nongkrong di salah satu kedai kopi di Kota Denpasar pada Sabtu (7/6/2025).(Balipost.com)
DENPASAR, ARAHKITA.COM - Ada pemandangan tak biasa di salah satu kedai kopi di Kota Denpasar pada Sabtu (7/6/2025). Gubernur Bali, Wayan Koster, datang bukan untuk sekadar minum kopi, melainkan mentraktir seribu gelas kopi dan makanan untuk para anak muda yang nongkrong di sana.
Momen ini digelar dalam rangka memperingati Rahina Tumpek Krulut, hari kasih sayang dalam tradisi Hindu Bali.
“Kopi ini bentuk kasih sayang dari saya. Tadi saya tanya anak-anak muda suka ke sini jam berapa, pesan apa. Saya ingin berbagi sembari memperkenalkan makna Tumpek Krulut,” ujar Koster.
Baca juga:
Koster Pastikan Proyek Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi Lanjut dengan Dana Pemerintah dan InvestorApa Itu Tumpek Krulut?
Tumpek Krulut jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Krulut dalam kalender Bali (Cakka). Hari ini diperingati umat Hindu sebagai momen untuk menyucikan gamelan atau alat musik tradisional. Namun, lebih dari itu, Tumpek Krulut juga dimaknai sebagai hari kasih sayang, kebahagiaan, dan keharmonisan dalam hidup.
Sentuhan Personal dari Sang Gubernur
Uniknya, Koster menggunakan dana pribadi untuk mentraktir para pengunjung kedai kopi—khususnya anak muda—dengan tujuan membangun kedekatan dan mengajak mereka memahami filosofi hari suci tersebut. Ia juga memberikan pesan positif kepada para generasi muda agar terus tekun belajar, rajin bekerja, dan tumbuh menjadi sumber daya manusia Bali yang unggul.
“Saya senang karena jarang sekali ada gubernur yang mau turun langsung, traktir kopi, ajak ngobrol, bahkan membahas makna hari keagamaan,” kata Ramandika (25), salah satu anak muda yang hadir di lokasi.
Konser Musik Rayakan Cinta Kasih
Tak hanya itu, semangat Tumpek Krulut juga ditularkan lewat konser musik yang digelar di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali. Acara ini terbuka untuk masyarakat umum dan menampilkan deretan musisi Bali, seperti Lolot, Bagus Wirata, Jun Bintang & Lebry Partami, Yong Sagita, dan banyak lainnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali, I Gede Arya Sugiartha, menegaskan bahwa perayaan ini bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari pelestarian nilai-nilai luhur Bali.
“Melalui musik dan kebersamaan, kita ingin menguatkan vibrasi cinta kasih yang menjadi roh budaya Bali,” ujarnya dikutip dari Antara.
Langkah Wayan Koster dalam memperingati Tumpek Krulut dengan cara yang dekat dengan generasi muda bisa menjadi contoh bagaimana budaya bisa terus relevan dan hidup. Dengan memadukan tradisi, edukasi, dan kreativitas, nilai kasih sayang dalam Tumpek Krulut berhasil disampaikan secara hangat dan menyenangkan.