Loading
Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, turut hadir dalam kegiatan sosialisasi perkarantinaan di Kabupaten Sikka pada Jumat (13/6/2025) dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif Balai Karantina. (Foto: Istimewa)
MAUMERE, ARAHKITA.COM - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar kegiatan sosialisasi perkarantinaan di Kabupaten Sikka pada Jumat (13/6/2025). Acara ini berlangsung di Aula Hotel Sylvia Maumere dengan mengangkat tema “Sinergitas Antarinstansi Terkait dan Pemerintah Daerah untuk Memperkuat Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Ikan, dan Tumbuhan di Kabupaten Sikka.”
Kepala Balai Karantina NTT, Simon Suli, menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman lintas sektor dalam mencegah penyebaran Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK), dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Menurutnya, pengawasan tidak hanya penting dalam konteks antarwilayah di dalam negeri, tetapi juga saat menghadapi perdagangan luar negeri.
“Kami ingin mendorong kolaborasi yang lebih erat antara instansi terkait dan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan ekosistem. Ini termasuk perlindungan terhadap satwa liar, tumbuhan, hingga produk pangan dan pakan hasil rekayasa genetik,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif Balai Karantina. Ia menilai kegiatan ini akan memberikan manfaat nyata bagi para petani, peternak, nelayan, hingga pelaku usaha lokal di Kabupaten Sikka.
Baca juga:
Balai Karantina NTT Gencarkan Sosialisasi Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Ikan, dan Tumbuhan di Sikka“Pendampingan dari Badan Karantina sangat dibutuhkan agar masyarakat dan pelaku usaha bisa berjalan sesuai aturan. Ini penting untuk menciptakan iklim usaha yang sehat dan kompetitif,” tegasnya.
Kegiatan sosialisasi ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti dinas teknis daerah, aparat keamanan, instansi pelabuhan dan bandara, serta BUMN yang bergerak di sektor transportasi.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat koordinasi dan kolaborasi antarinstansi dalam pengawasan lalu lintas komoditas strategis, demi mendukung ketahanan pangan dan kelestarian sumber daya alam di NTT.