Rabu, 31 Desember 2025

Warga Turut Jaga Jakarta: Cerita Inspiratif dari Cilandak Usai HUT ke-498


  • Selasa, 24 Juni 2025 | 18:00
  • | News
 Warga Turut Jaga Jakarta: Cerita Inspiratif dari Cilandak Usai HUT ke-498 Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Adjunct Professor di Griffith University, Australia. Tinggal di kawasan Cilandak mengaku merasa terpanggil untuk terlibat aktif dalam kegiatan warga. (Foto: Dok. Pribadi)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Sehari setelah Jakarta merayakan ulang tahunnya yang ke-498, semangat kebersamaan dan kepedulian warga tetap terasa di berbagai sudut kota. Di Cilandak, Jakarta Selatan, puluhan kader kesehatan berkumpul di aula Puskesmas Kecamatan Cilandak untuk membahas salah satu isu kesehatan penting: pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui surveilans berbasis masyarakat.

Salah satu peserta dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Adjunct Professor di Griffith University, Australia. Tinggal di kawasan Cilandak, Prof. Tjandra mengaku merasa terpanggil untuk terlibat aktif dalam kegiatan warga.

“Sebagai warga Jakarta dan seorang dokter, saya merasa punya tanggung jawab untuk berkontribusi langsung dalam kegiatan sosial dan kesehatan di lingkungan saya,” ujarnya kepada media ini, Selasa (24/6/2025).

Kader Kesehatan, Pahlawan di Tengah Masyarakat

Pada pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Prof. Tjandra tidak menyampaikan materi dalam format ceramah seperti biasanya. Sebaliknya, ia mengajak para kader untuk secara bergiliran membacakan slide dan mendiskusikannya bersama. Hasilnya, diskusi menjadi lebih hidup dan terasa dekat dengan realitas yang mereka hadapi sehari-hari.

Ada tiga hal menarik yang dicatat Prof. Tjandra dari pertemuan itu:

1. Peran Aktif Masyarakat

Para kader kesehatan menunjukkan betapa besarnya kontribusi warga dalam menjaga kesehatan lingkungan. Mereka tidak hanya hadir, tapi juga benar-benar aktif memantau, mengedukasi, dan menindaklanjuti kasus-kasus DBD di wilayah masing-masing.

2. Antusiasme yang Tinggi

Diskusi berlangsung interaktif. Para kader terlihat sangat antusias, bukan hanya mendengarkan tetapi juga berbagi pengalaman langsung dari lapangan. Suasana belajar menjadi kolaboratif dan menyenangkan.

3. Pertanyaan yang Relevan dan Kritis

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul menunjukkan bahwa para kader memahami betul kondisi di lapangan. Tantangan yang mereka sampaikan menjadi cerminan nyata dari kompleksitas pelaksanaan program kesehatan masyarakat di tingkat lokal.

Jakarta dan Harapan Partisipasi Warga

Partisipasi seperti ini, menurut Prof. Tjandra, adalah aset penting bagi masa depan Jakarta. Kota metropolitan seperti Jakarta membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat untuk membangun kota yang sehat dan berdaya tahan.

“Saya percaya banyak warga Jakarta yang peduli dan siap berkontribusi. Yang kita perlukan adalah sistem yang mampu merangkul dan mengoptimalkan peran mereka,” tambahnya.

Ia pun berharap, momentum semangat kebersamaan yang lahir di momen ulang tahun Jakarta ini bisa terus dijaga dan ditingkatkan, tak hanya dalam bidang kesehatan tapi juga di berbagai aspek kehidupan kota lainnya.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru