Selasa, 30 Desember 2025

68 WNI Masih Menunggu Pemulangan dari Iran, Pemerintah Siapkan Evakuasi Tahap Kedua


  • Rabu, 25 Juni 2025 | 13:30
  • | News
 68 WNI Masih Menunggu Pemulangan dari Iran, Pemerintah Siapkan Evakuasi Tahap Kedua Dirjen Protokol dan Konsuler Kemlu I Andy Rahmianto. (Antaranews)

TANGERANG, ARAHKITA.COM - Sebanyak 68 dari total 97 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran masih berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran dan Baku. Mereka masih menunggu jadwal kepulangan ke Tanah Air di tengah situasi kawasan Timur Tengah yang belum stabil.

Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Andy Rahmianto, menjelaskan bahwa 68 orang tersebut sedang dalam proses pengurusan penerbangan.

“Sekarang kita sedang mengurus jadwal penerbangan mereka untuk bisa segera dipulangkan,” ujar Andy saat ditemui di Tangerang, Rabu (25/6).

Dari total 97 WNI yang dievakuasi, tahap pertama pemulangan mencakup 29 orang. Namun karena eskalasi konflik dan kendala teknis, hanya 11 orang yang sudah tiba di Indonesia. Mereka berasal dari Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Sementara 18 lainnya masih tertahan di Qatar akibat penutupan bandara.

Andy menambahkan Pemerintah Indonesia akan terus mengupayakan proses evakuasi terhadap WNI yang masih terjebak di Iran.

"Yang baru tercatat ada 380-an WNI yang masih di Iran. Jadi pemerintah sudah memutuskan kita akan melakukan evakuasi tahap kedua. Jumlahnya masih terus kita pantau," ucapnya.

Menurutnya, jumlah WNI yang masih berada di Iran belum sepenuhnya diketahui secara pasti, lantaran tim KBRI masih terus menerima informasi adanya permintaan tambahan untuk dievakuasi dan pemulangan ke Tanah Air.

"Jumlahnya masih terus kita pantau, karena setiap hari bertambah terus. Tadi dari saudara-saudara kita yang sudah tiba dapat informasi juga karena mereka saling kontak, ada beberapa teman mereka, saudara-saudara mereka yang juga masih ada di sana yang minta dievakuasi," jelasnya dikutip Antara.

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan tim antar kementerian dengan memantau selama 24 jam perkembangan situasi keamanan di Kawasan Timur Tengah.

"Kita ingin menunjukkan bahwa negara hadir untuk memberikan pelayanan dan bantuan untuk evakuasi warganegara kita, yang saat ini menghadapi masalah di beberapa negara kawasan Timur Tengah. Situasi yang terjadi di sana masih sangat fluid, masih sangat dinamis," kata Andy.

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru