Loading
Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma saat memberi keterangan. (Antaranews)
KUPANG, ARAHKITA.COM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi penjualan Pulau Sumba melalui situs daring yang menjadi perbincangan luas, baik secara langsung maupun di media sosial.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Johni Asadoma, menyatakan bahwa hingga kini pihaknya masih belum memastikan apakah kabar tersebut benar atau hanya ulah orang iseng.
Baca juga:
Gempa Kembali Guncang Pulau Sumba“Kita sedang selidiki hal ini. Kita sampai sekarang masih belum tahu apakah itu betul atau hanya orang iseng,” kata Johni Asadoma di Kupang, Minggu.
Menurut dia, tidak mungkin masyarakat adat di seluruh Pulau Sumba akan dengan rela menjual atau merelakan pulau tersebut dibeli orang.
“Jangankan masyarakat adat, pemerintah juga tidak rela jika pulau itu dijual secara bebas, baik di situs daring atau di media sosial,” tambah dia.
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur itu mengatakan bahwa pemerintah provinsi NTT akan terus mencari tahu siapa yang membuat heboh dan gaduh di media sosial tersebut.
“Menurut saya mungkin ini hanya orang iseng yang mau membuat kegaduhan. Tetapi nanti kita lihat saja,” ujar dia dikutip Antara.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan munculkan nama Pulau Sumba di NTT, yang dijual secara daring di situs Private Islands.
Pulau Sumba menjadi satu dari lima pulau di Indonesia yang dijual di website tersebut. Selain Pulau Anambas di Kepulauan Riau, pulau Panjang di Nusa Tenggara Barat, Pulau Seliu di Bangka Belitung serta satu lokasi lagi Surf Beach Property di NTT.