Rabu, 31 Desember 2025

21 Penerbangan di Bandara Soetta Terganggu Layang-Layang: Ancaman Nyata bagi Keselamatan


  • Senin, 07 Juli 2025 | 12:30
  • | News
 21 Penerbangan di Bandara Soetta Terganggu Layang-Layang: Ancaman Nyata bagi Keselamatan Pesawat saat take off di Kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (ANTARA/Azmi Samsul Maarif)

TANGERANG, ARAHKITA.COM – Aktivitas menerbangkan layang-layang di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, kembali memicu gangguan serius dalam operasional penerbangan. Dalam kurun waktu 4 hingga 6 Juli 2025, tercatat sebanyak 21 penerbangan terganggu, baik yang dijadwalkan untuk lepas landas maupun mendarat.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto Suratno, yang menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian tersebut. “Kami mencatat adanya gangguan signifikan akibat layang-layang yang diterbangkan di area jalur pendaratan dan lepas landas. Ini bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga sangat membahayakan keselamatan penerbangan,” ujar Avirianto, Senin (7/7/2025).

Layang-Layang Sebabkan 9 Pesawat Dialihkan dan 1 Kembali ke Bandara Asal

Dampak dari gangguan ini tidak main-main. Sebanyak sembilan pesawat terpaksa dialihkan (divert) ke bandara lain, sementara enam pesawat batal mendarat dan harus terbang kembali (go around). Selain itu, lima penerbangan harus membatalkan prosedur pendekatan (approach) dan satu pesawat kembali ke bandara asal (return to base).

AirNav Indonesia bahkan mengeluarkan Notam (Notice to Airman) Nomor A1912/25 sebagai peringatan resmi kepada para pilot mengenai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh layang-layang di area final approach Bandara Soetta.

“Langkah ini kami ambil semata-mata untuk menjaga keselamatan. Tidak ada alasan lain,” tegas Avirianto.

Imbauan Keras untuk Warga Sekitar Bandara

AirNav Indonesia menyayangkan masih adanya masyarakat yang mengabaikan larangan bermain layang-layang di wilayah udara bandara. Peringatan keras pun kembali disampaikan, mengingat potensi ancaman terhadap keselamatan penumpang dan kru pesawat.

“Kami memohon dengan sangat kepada warga di sekitar Bandara Soekarno-Hatta untuk tidak lagi menerbangkan layang-layang di area ini. Satu tindakan sembrono bisa berdampak besar pada keselamatan banyak orang,” ucapnya.

Langkah Koordinasi dan Pencegahan Lanjutan

Sebagai tindak lanjut, AirNav Indonesia mengintensifkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Otoritas Bandara Wilayah 1, Polresta Bandara Soetta, PT Angkasa Pura Indonesia, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya. Langkah mitigasi dilakukan melalui Ground Delay Program (GDP) dan Pre-Departure Clearance (PDC) untuk meminimalkan risiko serupa di masa depan.

“Keselamatan penerbangan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita jaga langit Indonesia tetap aman dan bebas dari gangguan yang tidak perlu,” pungkas Avirianto dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru