Rabu, 31 Desember 2025

Pakar Soroti Pembelian Boeing 777: Model Lama dan Tidak Efisien untuk Garuda


  • Senin, 21 Juli 2025 | 15:00
  • | News
 Pakar Soroti Pembelian Boeing 777: Model Lama dan Tidak Efisien untuk Garuda Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, mengingatkan pemerintah agar lebih berhati-hati dalam menindaklanjuti komitmen pembelian 50 unit pesawat Boeing 777 dari Amerika Serikat. Menurutnya, jenis pesawat tersebut merupakan model lama yang kurang efisien dan tidak sesuai dengan kebutuhan penerbangan domestik Indonesia.

“Ini pesawat model lama yang terkenal tidak nyaman dan tidak efisien, kalah jauh dibanding adiknya, (Boeing) 787,” ujar Wijayanto saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan bahwa pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 sebenarnya dirancang untuk penerbangan jarak jauh. Hal ini bertolak belakang dengan kebutuhan utama Garuda Indonesia yang lebih membutuhkan pesawat berbadan sempit seperti Boeing 737 untuk melayani rute domestik.

“Ini pesawat wide body yang cocok untuk long overhaul, padahal Garuda lebih butuh (Boeng) 737. Jika memaksakan memanfaatkan untuk international flight, Garuda akan kalah saing dengan SQ, Thai, Qatar, Turkish,” katanya dikutip Antara.

 

Berdasarkan situs EM Airplane, harga dasar satu unit Boeing 777 baru diperkirakan sekitar 330 juta dolar AS atau setara Rp5,3 triliun. Namun, maskapai biasanya mendapatkan potongan harga signifikan karena pembelian dalam jumlah besar, melalui negosiasi maupun diskon pelanggan.

 

Sebagaimana diketahui, ukuran pesawat yang terlalu besar membuat Boeing 777 kurang efisien untuk pasar domestik. Ini menyebabkan kursi kerap kosong, sementara biaya operasional seperti bahan bakar dan perawatan sangat tinggi.

Selain itu, banyak bandara domestik di Indonesia yang belum mampu menampung pesawat sebesar itu.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa komitmen pembelian pesawat Boeing merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagai maskapai nasional.

"Memang kita kan perlu (pesawat Boeing) untuk membesarkan Garuda, Garuda adalah kebanggaan kita," ujar Prabowo saat memberikan keterangan pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7).

Presiden Prabowo menilai Garuda Indonesia memiliki peran simbolik sebagai pembawa identitas bangsa yang lahir pada masa perjuangan kemerdekaan.

Oleh karena itu, Prabowo menilai penting untuk memperkuat armada maskapai Garuda Indonesia melalui pengadaan pesawat-pesawat baru.

"Jadi, Garuda harus menjadi lambang Indonesia. Kita bertekad, saya bertekad untuk membesarkan Garuda dan untuk itu ya kita butuh pesawat-pesawat baru," kata Presiden.

Menurut Kepala Negara, kebutuhan Indonesia terhadap pesawat baru sejalan dengan penawaran yang diberikan oleh pihak Boeing.

"Saya kira enggak ada masalah karena kita butuh, mereka ingin jual. Pesawat Boeing juga cukup bagus, kita juga tetap dari Airbus," kata Prabowo.

 

 

 

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru