Selasa, 30 Desember 2025

Jembatan Penghubung Dua Desa di Kecamatan Paga Mulai Dibangun, Diresmikan Bupati Sikka dan Pastor Paroki


  • Sabtu, 02 Agustus 2025 | 21:30
  • | News
 Jembatan Penghubung Dua Desa di Kecamatan Paga Mulai Dibangun, Diresmikan Bupati Sikka dan Pastor Paroki Peletakan batu pertama proyek ini dilakukan langsung oleh Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, SH (JPYK), didampingi Pastor RD. Agustinus Beda, di Dusun Mbongoroga, Desa Masebewa. (Foto: Diskominfo Sikka)

MAUMERE, ARAHKITA.COM – Pemerintah Kabupaten Sikka bersama Gereja Katolik Paroki St. Petrus Masebewa resmi memulai pembangunan jembatan layang yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka. Peletakan batu pertama proyek ini dilakukan langsung oleh Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, SH (JPYK), didampingi Pastor RD. Agustinus Beda, di Dusun Mbongoroga, Desa Masebewa.

Jembatan sepanjang 37 meter ini akan menjadi satu-satunya akses darat yang menghubungkan Desa Masebewa dan Desa Lenandareta. Selama ini, warga dari kedua desa harus menempuh jalur yang sulit dan berisiko, terutama di musim hujan.

Komitmen Bersama Bangun Infrastruktur

Dalam sambutannya, Bupati JPYK menyampaikan apresiasi kepada Pastor Agustinus Beda yang telah menggagas pembangunan jembatan tersebut. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan.

"Pemerintah Kabupaten Sikka membuka ruang seluas-luasnya bagi siapa pun yang ingin turut membangun daerah ini. Pastor Agus sudah menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya milik pemerintah, tetapi juga bisa dimulai dari masyarakat dan gereja," ungkap Bupati.

Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Triputra Grup dan Yayasan Rahmat dan Kasih yang mendanai pembangunan jembatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di wilayah terpencil.

Dikerjakan Secara Gotong Royong

Pastor RD. Agustinus Beda menjelaskan bahwa pembangunan jembatan ini sepenuhnya dibiayai oleh dua yayasan tersebut dan melibatkan tujuh teknisi dari pihak yayasan. Selain itu, proses pengerjaan juga akan didukung oleh warga lokal dalam semangat gotong royong.

"Kami targetkan pembangunan rampung dalam 60 hari kerja, atau sekitar dua bulan. Ini adalah upaya bersama untuk menghadirkan akses yang layak bagi masyarakat," kata Pastor Agus.

Antusiasme Warga dan Dukungan Pemerintah

Peletakan batu pertama turut dihadiri pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Puskesmas Wolofeo, Kepala Desa, BPD, serta para tokoh adat, tokoh masyarakat, perempuan dan pemuda setempat. Kehadiran berbagai elemen masyarakat ini menjadi bukti kuat bahwa infrastruktur bukan sekadar soal teknis, tetapi juga harapan bersama akan kemajuan desa.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru