Loading
Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aries Marsudiyanto menjelaskan arahan-arahan yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subiyanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap seluruh program pembangunan nasional agar anggaran negara benar-benar digunakan secara tepat sasaran. Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aries Marsudiyanto diminta langsung mengawal setiap proyek, termasuk program prioritas pemerintah, untuk mencegah kebocoran dan praktik korupsi.
Instruksi tersebut disampaikan Presiden saat menerima Aries di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (11/8/2025) sore. Dalam pertemuan itu, Aries hadir bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Meski hadir berdua, Aries menegaskan bahwa pembahasan tidak terkait isu politik, melainkan fokus pada evaluasi pembangunan.
“Kita hanya evaluasi pembangunan. Saat ini sudah on the right track, tinggal kita dorong dan awasi agar tidak ada kebocoran atau korupsi,” ujar Aries usai rapat.
Menurut Aries, Presiden Prabowo memberikan catatan positif atas kinerja pemerintahan. Ia mengingatkan agar program prioritas seperti Astacita dan 17 Program Prioritas dijalankan sesuai rencana dengan koordinasi kabinet yang solid.
Tidak Ada Reshuffle Menteri
Aries juga memastikan bahwa Presiden tidak berencana melakukan perombakan kabinet.
“Tidak ada reshuffle, karena semua menteri bekerja dengan baik dan kompak,” tegasnya dikutip Antara.
Dalam rapat tersebut, Presiden memberikan sejumlah arahan strategis serta menyoroti capaian ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,12 persen, berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS). Prabowo optimistis seluruh program dapat berjalan sesuai target.
Latar Pertemuan: Usai Kunjungan Kenegaraan Presiden Peru
Rapat terbatas ini digelar setelah Presiden Prabowo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, yang merupakan presiden pertama Peru berkunjung ke Indonesia sejak hubungan diplomatik kedua negara terjalin pada 12 Agustus 1975.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua negara menandatangani Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (CEPA) Indonesia–Peru, yang dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi dari kedua pihak.