Loading
Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto usai bertemu Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Presiden RI Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK) Aris Marsudiyanto ke Istana Kepresidenan, Selasa (12/8/2025). Pertemuan tersebut membahas perbaikan tata kelola birokrasi yang dinilai masih berbelit, sekaligus membicarakan pengunduran diri Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota.
Aris menjelaskan, Presiden menekankan agar proses birokrasi dipangkas dari sisi yang tidak efektif, sehingga layanan publik dapat berjalan cepat, tepat, dan transparan. “Khususnya yang menyangkut kepentingan masyarakat seperti penyaluran dana desa, distribusi pupuk, program Koperasi Merah Putih, hingga Makan Bergizi Gratis,” ujarnya.
Menurut Aris, Presiden menilai langkah pembenahan birokrasi mendesak dilakukan, meskipun perekonomian Indonesia pada kuartal II-2025 tetap mencatat pertumbuhan positif di angka 5,12 persen. Selain efisiensi, Presiden juga menegaskan pentingnya memperkuat pemberantasan korupsi dan menindak tegas praktik ilegal lainnya di lingkup pemerintahan.
Terkait mundurnya Joao dari jabatan Dirut Agrinas, Aris membenarkan hal itu turut menjadi topik dalam pembicaraan. “Sejak awal Presiden sudah menegaskan bahwa proses birokrasi harus dibuat sesederhana dan sepraktis mungkin, tetapi tetap akuntabel dan terukur,” tegasnya dikutip Antara.
Sebelumnya, Joao mengumumkan pengunduran dirinya dengan alasan belum mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional dan kesejahteraan petani. “Kami mohon maaf kepada seluruh warga negara, khususnya para petani, kepada negara, dan Presiden yang telah mempercayakan jabatan ini,” kata Joao. Ia menilai masalah pangan membutuhkan percepatan langkah dan aksi nyata untuk mengangkat sektor pertanian yang tertinggal.