Rabu, 31 Desember 2025

AICIS+ 2025 Terima 2.434 Proposal Riset, Pecahkan Rekor Sepanjang Sejarah Konferensi


  • Rabu, 20 Agustus 2025 | 13:30
  • | News
 AICIS+ 2025 Terima 2.434 Proposal Riset, Pecahkan Rekor Sepanjang Sejarah Konferensi Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama Amien Suyitno. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Konferensi Internasional Tahunan AICIS+ 2025 mencatatkan rekor baru dengan menerima 2.434 proposal penelitian, jumlah tertinggi sepanjang sejarah penyelenggaraan acara tersebut.

Proposal ini berasal dari 31 negara dan dikirim selama masa pendaftaran yang berlangsung sejak 4 Juli hingga 15 Agustus 2025.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa pencapaian ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan komunitas akademik global terhadap AICIS. Menurutnya, proses seleksi dilakukan secara cermat untuk memastikan kualitas dan kredibilitas setiap naskah.

“Pencapaian ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan komunitas akademis internasional terhadap AICIS,” ujar Suyitno di Jakarta, Rabu.

 

Suyitno menjelaskan seleksi awal menunjukkan dua ratusan proposal harus didiskualifikasi dari agenda ini, antara lain  penyebabnya ketidaklengkapan dokumen, format yang tidak sesuai, dan duplikasi kiriman oleh peserta yang sama.

Setelah kurasi berjenjang, lanjutnya, penghitungan akhir diperoleh 2.198 kiriman yang valid. Proses ini menunjukkan ketelitian ilmiah yang mendefinisikan AICIS+.

Proposal datang berasal dari 31 negara, seperti Australia, Brunei, Kanada, Jerman, India, Indonesia, Iran, Jepang, Libya, Malaysia, Belanda, Nigeria, Pakistan, Singapura, Korea Selatan, Tunisia, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika, Yaman, Arab Saudi, Kenya, Maroko, Qatar, Cina, Mesir, Swiss, Thailand, dan Unganda.

"Sekaligus membuktikan bahwa konferensi ini telah menjadi ruang vital untuk bertukar pengetahuan, membangun kolaborasi, dan membahas isu-isu global kekinian melalui perspektif islam, sains, dan masyarakat," kata dia, dikutip Antara.

Setelah seleksi ketat ditahap penerimaan, selanjutnya proposal penelitian yang tersisa berkutat pada tema Sistem Ekonomi Berkelanjutan dan Kesejahteraan Sosial 240 makalah, kemudian Pembangunan Perdamaian dan Krisis Kemanusiaan 215 makalah

Lalu Transformasi Sains dan Teknologi 233 makalah, Kesehatan Masyarakat Muslim 113 makalah, dan Industrialisasi, Inovasi, dan Nilai-Nilai Ekonomi di Era Modern 139 makalah.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Sahiron berharap capaian ini menularkan dampak yang lebih luas terhadap perkembangan sains, teknologi, masyarakat, dan Islam di Indonesia.

"Sekaligus menegaskan komitmen Kementerian Agama dalam upaya peningkatan sarana intelektual yang mumpuni bagi generasi penerus bangsa," katanya.

Lonjakan peserta, kata dia, menunjukkan relevansi AICIS+ dalam menjawab tantangan kontemporer melalui perspektif Islam, sains, dan masyarakat.

Dengan proses seleksi yang sedang berlangsung, makalah yang terpilih akan dipresentasikan pada AICIS+ 2025 yang akan diselenggarakan pada 29-31 Oktober 2025 di Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat.

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru