Selasa, 30 Desember 2025

Muhammadiyah Serukan Penghentian Kekerasan dan Ajakan Menahan Diri Pasca Aksi Unjuk Rasa


  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 20:30
  • | News
 Muhammadiyah Serukan Penghentian Kekerasan dan Ajakan Menahan Diri Pasca Aksi Unjuk Rasa Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. (amirariau.com)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk menahan diri dan menghentikan segala bentuk kekerasan yang berpotensi memecah belah persatuan. Seruan ini disampaikan setelah insiden aksi unjuk rasa di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) yang menelan korban jiwa.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan dalam aksi tersebut. Ia juga mendoakan para korban luka agar segera pulih, serta menyampaikan empati kepada para pengemudi ojek online yang ikut menyuarakan tuntutan keadilan.

“Semua pihak harus mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Dialog dan musyawarah perlu dijadikan jalan utama untuk mencari solusi, bukan kekerasan,” tegas Haedar dalam pernyataan resmi yang turut ditandatangani bersama Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.

Imbauan untuk Elite Politik

Muhammadiyah mengingatkan para elite politik, pejabat negara, anggota legislatif, hingga pengambil kebijakan agar lebih peka terhadap aspirasi rakyat. Haedar menekankan pentingnya perilaku santun, kesederhanaan, dan kepedulian terhadap masyarakat.

“Publik membutuhkan keteladanan dari pemimpin yang diberi mandat. Karena itu, para elite harus mawas diri dan tidak melukai hati rakyat,” ujarnya.

Dukungan untuk Penegakan Hukum

Dalam pernyataan tersebut, Muhammadiyah juga mendukung langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berkomitmen mengusut tuntas peristiwa meninggalnya Affan. Aparat keamanan diharapkan lebih mengutamakan pendekatan persuasif dan humanis dalam menjaga ketertiban.

Pesan kepada Masyarakat

Muhammadiyah mengimbau masyarakat, khususnya peserta aksi, agar menjaga ketertiban saat menyampaikan pendapat. Warga diminta tidak terprovokasi isu destruktif yang bersumber dari informasi tidak jelas, terutama di media sosial.

“Kami percaya Presiden Prabowo akan mendengar aspirasi rakyat dan berpihak kepada masyarakat kecil melalui berbagai perbaikan kebijakan. Indonesia membutuhkan soliditas nasional di tengah tantangan global yang penuh ketidakpastian,” tutur Haedar dikutip Antara.

Ia menambahkan, Indonesia sejauh ini masih dikaruniai stabilitas politik dan keamanan yang relatif baik dibanding banyak negara lain yang dilanda konflik. Karena itu, seluruh pihak diminta menjaga persatuan sebagai modal menuju Indonesia yang maju, berdaulat, adil, dan sejahtera.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru