Selasa, 30 Desember 2025

Kemenkes Siagakan Ambulans dan Layanan Medis di Titik Aksi Demonstrasi


  • Senin, 01 September 2025 | 15:00
  • | News
 Kemenkes Siagakan Ambulans dan Layanan Medis di Titik Aksi Demonstrasi Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman Antaranew

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan ketersediaan layanan medis dan ambulans di sejumlah lokasi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia, menyusul eskalasi aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak akhir Agustus.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan dinas kesehatan daerah serta tim Public Safety Center (PSC) 119 berusaha menjamin penanganan medis bagi peserta aksi dan masyarakat terdampak.

“Ya, kami bekerja sama dengan dinkes, PSC 119 setempat, dan pihak lainnya,” ujar Aji di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan bahwa fasilitas kesehatan di wilayah yang terdampak aksi telah disiapkan sebagai rujukan apabila terjadi insiden yang membutuhkan penanganan segera.

 

"Menyiagakan ambulans dan layanan darurat medis Public Safety Center (PSC) 119 di sekitar titik aksi: DKI Jakarta 21 unit ambulans, Jawa Tengah 86 unit ambulans, Jawa Timur 11 unit ambulans, Jawa Barat 6 ambulance, 5 Tim PSC," katanya dikutip Antara.

Kemudian, di Sulawesi Selatan 14 unit, DI Yogyakarta 23 unit ambulans.

Jumlah unit ambulans yang disiagakan di Sumatera Utara masih dalam konfirmasi.

Lokasi-lokasi ambulans disiagakan di Jakarta yakni depan Hotel Aryaduta, lampu merah Senen arah Kimia Farma, Pasar Jaya Senen arah Gunung Sahari, Pasar Jaya arah PMI Salemba, juga depan Manggala Wanabakti.

Kemudian depan gedung dan kawasan DPR/MPR, kolong Slipi, Tugu Tani, Kawasan Samping SCBD Polda Metro Jaya, RS Kramat, Atrium, Tugu Tani, RSPAD.

Pihaknya juga menyiagakan dan melakukan penanganan medis bagi korban di Puskesmas dan Rumah Sakit Rujukan.

Diketahui, rangkaian demonstrasi terjadi di sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir, dan telah menelan sejumlah korban jiwa serta korban luka-luka. Protes tersebut diawali dari ketidaksukaan publik terhadap sikap sejumlah anggota DPR serta tunjangan-tunjangan yang dinilai berlebihan.

Pada Kamis (28/8) seorang pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, tewas dilindas mobil taktis polisi saat pembubaran massa. Peristiwa tersebut menjadi pemicu rangkaian demonstrasi yang kemudian berujung ricuh.

Dalam keterangan terpisah, Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati melaporkan bahwa hingga Minggu, pukul 07.00 WIB, tercatat sebanyak 469 orang telah mendapat pelayanan kesehatan, dengan rincian 371 pasien rawat jalan, 97 pasien rawat inap, dan 1 orang meninggal dunia.

"Jenis keluhan kesehatan yang paling banyak ditangani antara lain konjungtivitis (198 kasus), luka terbuka atau vulnus (90 kasus), sesak napas atau dyspnea (42 kasus), serta sejumlah trauma fisik, patah tulang, cedera kepala, dan keluhan medis lainnya," katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Ani melanjutkan, pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut telah dirujuk ke berbagai rumah sakit di lima wilayah Jakarta, antara lain RS Hermina Kemayoran, RS Kramat 128, RSAL Mintohardjo, RSPAD Gatot Soebroto, RS POLRI, RS Pelni, dan RS Pusat Pertamina. Rujukan juga dilakukan ke sejumlah puskesmas di wilayah terdekat.

Dia menegaskan bahwa keselamatan masyarakat dan tenaga kesehatan menjadi prioritas utama dalam penanganan.

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru