Petani Sikka Siap Beradaptasi dengan Teknologi Baru Budidaya Bawang Merah

MAUMERE, ARAHKITA.COM – Para petani di Kabupaten Sikka kini semakin percaya diri menghadapi musim tanam bawang merah. Hal ini menyusul keberhasilan program Sekolah Lapang Budidaya Bawang Merah yang resmi ditutup Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, pada Rabu (10/9/2025) di Desa Egon Buluk, Kecamatan Waigete.

Program yang berlangsung sejak 13 Juni hingga 10 September 2025 ini diikuti 25 petani dari Kelompok Tani Bukit Modoliring. Selama tiga bulan, mereka belajar di lahan percontohan seluas 0,25 hektar dengan metode AKOSA (Amati, Komunikasikan, Simpulkan, Aplikasikan). Materi yang dipelajari meliputi pemilihan benih unggul, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama, pemupukan, panen hingga analisis usaha tani.

Bupati Sikka menegaskan bahwa partisipasi aktif para peserta menunjukkan kesiapan mereka beradaptasi dengan teknologi pertanian modern.

• Baca juga:

  Lawan COVID-19, Indonesia Kini Miliki Teknologi Baru

“Petani Sikka sudah menunjukkan semangat untuk belajar dan berubah demi hasil panen yang lebih optimal,” ujarnya.

Ia menambahkan, bawang merah merupakan komoditas strategis yang dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga. Pemerintah Kabupaten Sikka juga berkomitmen mendukung petani melalui fasilitasi benih, pupuk, alat mesin pertanian, hingga akses pasar.

• Baca juga:

  Maumere Siap Sambut Tour Entete 2025, Bupati Sikka Optimistis Dongkrak Pariwisata Lewat Balap Sepeda Internasional

Acara penutupan ini turut dihadiri jajaran DPRD Sikka, penyuluh pertanian, aparat kecamatan, hingga perwakilan kelompok tani dari beberapa desa. Dengan bekal pengetahuan baru, para petani diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menjadikan Egon Buluk sebagai ikon bawang merah Sikka.