Loading
142 Negara Dukung Deklarasi PBB Solusi Dua Negara Palestina-Israel(Tribunnews.com)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Isu Palestina dan implementasi solusi dua negara pada Jumat, 12 September 2025. Deklarasi ini mendapat dukungan luas dari 142 negara anggota PBB, sementara 10 negara menolak dan 12 lainnya memilih abstain.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut hasil pemungutan suara ini sebagai momentum bersejarah. Lewat unggahan di platform X, ia menegaskan bahwa deklarasi ini dipimpin oleh Prancis dan Arab Saudi, serta didukung oleh mayoritas anggota PBB. Macron menegaskan bahwa Israel dan Palestina harus hidup berdampingan secara damai dan aman.
Deklarasi tersebut berisi peta jalan komprehensif untuk mewujudkan solusi dua negara, termasuk gencatan senjata permanen di Gaza, pembebasan sandera, pertukaran tahanan, dan penarikan penuh pasukan Israel. Selain itu, Gaza dan Tepi Barat akan disatukan di bawah Otoritas Palestina melalui Komite Administrasi Transisi sementara.
Deklarasi juga merekomendasikan pembentukan Misi Stabilisasi PBB untuk melindungi warga sipil, memperkuat kapasitas keamanan Palestina, dan menjamin stabilitas di kedua wilayah. Akses bantuan kemanusiaan, pemulihan layanan dasar, serta dukungan pendanaan untuk UNRWA turut menjadi fokus utama.
Rencana pemulihan pascaperang dituangkan dalam Arab-OIC Gaza Recovery Plan yang didanai melalui skema multi-donor. Prioritas utama mencakup pembersihan puing dan sisa bahan peledak, pembangunan rumah darurat, serta pemulihan sektor kesehatan, pendidikan, air, energi, dan penciptaan lapangan kerja.
Di antara negara-negara pendukung, dilansir Antara, Indonesia memberikan komitmen konkret. Presiden Prabowo Subianto, yang sejak menjabat Menteri Pertahanan dikenal mendukung solusi dua negara, kembali menegaskan sikap Indonesia. Ia menyatakan bahwa hanya pendekatan dua negara yang dapat mengakhiri konflik panjang antara Palestina dan Israel.
Komitmen Indonesia diwujudkan dalam berbagai aksi nyata, termasuk pemberian beasiswa bagi mahasiswa Palestina, pengiriman kapal rumah sakit, tenaga medis, bantuan kemanusiaan, dan operasi airdrop bantuan.
Pada Juni 2024, Indonesia mengirim pasukan perdamaian TNI ke Gaza. Sementara dalam pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden pada November 2024, Prabowo menegaskan kembali dukungan terhadap kemerdekaan penuh bagi Palestina.
Negara-negara yang menolak deklarasi antara lain Amerika Serikat, Israel, Argentina, Hungaria, Paraguay, Nauru, Mikronesia, Palau, Papua Nugini, dan Tonga. Sementara itu, negara yang abstain meliputi Albania, Kamerun, Kongo, Ekuador, Ethiopia, Fiji, Guatemala, Moldova, Makedonia Utara, Samoa, Sudan Selatan, dan Republik Ceko.