Selasa, 30 Desember 2025

Erupsi Gunung Lewotobi Bikin IFG Marathon 2025 Pindah dari Labuan Bajo


  • Sabtu, 20 September 2025 | 17:30
  • | News
 Erupsi Gunung Lewotobi Bikin IFG Marathon 2025 Pindah dari Labuan Bajo Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng. (ANTARA/Gecio Viana)

LABUAN BAJO, ARAHKITA.COM – Rencana penyelenggaraan Indonesia Financial Group (IFG) Marathon 2025 di Labuan Bajo terpaksa dibatalkan. Ajang lari tahunan yang biasanya dikemas dalam konsep sport tourism itu harus dipindahkan lokasinya karena Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, terus mengalami erupsi.

Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan pengalaman tahun lalu. Pada November 2024, erupsi Lewotobi sempat membuat Bandara Komodo di Labuan Bajo ditutup, sehingga sejumlah peserta marathon tertunda keberangkatannya dan harus mencari alternatif transportasi laut.

“Pengalaman itu cukup berat, banyak pelari yang akhirnya terganggu jadwalnya. Karena itu tahun ini lomba dipindahkan ke tempat lain,” kata Yulianus di Labuan Bajo, Sabtu (20/9/2025).

Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat berharap IFG Marathon bisa kembali hadir di Labuan Bajo pada 2026 mendatang. “Kami tetap mendorong agar event ini bisa kembali digelar di sini tahun depan,” tambahnya dikutip Antara.

Sementara itu, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki memang sedang meningkat. Dalam periode pengamatan pada Sabtu (20/9) pagi hingga siang, tercatat tujuh kali erupsi dengan tinggi kolom abu mencapai 2.500 meter. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Yosef S Mboro, melaporkan adanya letusan dengan amplitudo 14,8–44,4 mm serta tremor menerus.

Hingga kini, status Gunung Lewotobi masih berada di Level IV atau Awas. Warga diminta tidak beraktivitas dalam radius enam kilometer dari kawah, serta tujuh kilometer di sektor barat daya hingga timur laut. Kondisi cuaca di sekitar gunung relatif cerah berawan dengan suhu udara 31–32 derajat Celcius.

Pembatalan IFG Marathon 2025 di Labuan Bajo menjadi catatan penting bagaimana dampak bencana alam bisa memengaruhi sport tourism di Indonesia. Namun semangat untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi marathon internasional tetap dijaga agar bisa bangkit kembali di tahun berikutnya.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru