Selasa, 30 Desember 2025

PMKRI dan Kemenlu RI Gelar Seminar Internasional: Perkuat Diplomasi HAM Indonesia di Panggung Global


  • Selasa, 30 September 2025 | 23:30
  • | News
 PMKRI dan Kemenlu RI Gelar Seminar Internasional: Perkuat Diplomasi HAM Indonesia di Panggung Global PP PMKRI bersama Kemenlu RI sukses menggelar National Transformative Leadership dan Seminar Internasional di Puncak, Bogor (26–29 September 2025). (Foto: Dok. PP PMKRI)

BOGOR, ARAHKITA.COM – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) St. Thomas Aquinas periode 2024–2026 kembali menunjukkan peran aktifnya dalam memperkuat diplomasi hak asasi manusia (HAM) Indonesia. Melalui dua agenda besar, yaitu National Transformative Leadership (NTL) dan Seminar Internasional HAM, PMKRI berkomitmen melahirkan pemimpin muda yang berdaya saing global sekaligus memperkuat suara Indonesia di ranah internasional.

NTL: Melatih Pemimpin Muda Berwawasan Global

NTL yang berlangsung di Puncak, Bogor (26–29 September 2025), menghadirkan puluhan kader PMKRI dari berbagai daerah. Kegiatan ini semakin bernilai dengan kehadiran tiga fasilitator internasional dari Sri Lanka, Nepal, dan Malaysia yang berbagi pengalaman kepemimpinan lintas negara.

Ketua Presidium PP PMKRI, Susana Florika Marianti Kandaimu, menegaskan bahwa NTL adalah ruang kaderisasi untuk mencetak pemimpin transformatif yang siap mengabdi pada gereja, bangsa, dan masyarakat.

“NTL bukan sekadar forum pembelajaran, tetapi proses panjang membentuk generasi muda yang mampu membawa semangat solidaritas global sesuai nilai International Movement of Catholic Students (IMCS) – Pax Romana,” jelasnya.

Seminar Internasional: Diplomasi, HAM, dan Keadilan Sosial

Menguatkan hasil NTL, PMKRI menggelar Seminar Internasional bertajuk “HAM, Keamanan, dan Kewarganegaraan Aktif sebagai Upaya Memperkuat Peran Indonesia dalam Diplomasi HAM Global” di Ruang Bapemperda DPRD Kota Bogor, Senin (29/9).

Acara ini menghadirkan dua pembicara utama:

1. Kamapradipta Isnomo – Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Sosial, Budaya, dan Pembangunan Manusia. Ia menegaskan bahwa diplomasi HAM Indonesia berpijak pada politik luar negeri bebas-aktif dan harus dijalankan tidak hanya di forum resmi, tetapi juga lewat diplomasi rakyat.

“Generasi muda harus berani tampil sebagai pelaku diplomasi rakyat agar Indonesia semakin dipercaya di dunia internasional,” tegasnya.

2. Romo A. Setyo Wibowo, S.J. – Pastor Moderator PP PMKRI sekaligus dosen STF Driyarkara, yang menekankan pentingnya keadilan dalam perjuangan HAM, termasuk hak atas pendidikan, pekerjaan, demokrasi, perlindungan data, dan keadilan antar-generasi.

“Opini tidak bisa diadili, yang perlu diperjuangkan adalah keadilan. Karena itu, jangan pernah lelah berjuang,” pesannya.

Seminar ini dipandu oleh Ferdinandus Wali Ate, Presidium Hubungan Luar Negeri PP PMKRI. Ia menekankan bahwa diplomasi HAM tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga ruang keterlibatan masyarakat sipil, khususnya kaum muda.

“Sebagai bagian dari IMCS – Pax Romana Global, PMKRI memiliki tanggung jawab moral memastikan perjuangan HAM selalu berpijak pada solidaritas lintas bangsa dan keadilan sosial,” ujarnya.

Membangun Jejaring Nasional dan Internasional

Melalui rangkaian kegiatan NTL dan seminar internasional ini, PMKRI menegaskan bahwa kaderisasi internal dan jaringan global adalah dua hal yang saling melengkapi. Dari diskusi yang berlangsung, lahir catatan penting bahwa:

  • Diplomasi HAM Indonesia harus dikawal konsisten sesuai prinsip politik luar negeri bebas-aktif.
  • HAM, keamanan, dan kewarganegaraan aktif adalah isu yang saling berkaitan.
  • Generasi muda perlu hadir sebagai agen perubahan sekaligus diplomat rakyat.

Dengan semangat kaderisasi dan solidaritas global, PMKRI meneguhkan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam perjuangan kemanusiaan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru