-
-
-
Loading
Loading
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan di Gedung Sabuga Bandung, Kamis (2/10/2025). (ANTARA/Ricky Prayoga)
BANDUNG, ARAHKITA.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar. Mulai November 2025, ia akan mengumumkan daftar pegawai dengan kinerja dan absensi terburuk melalui media sosial.
“Setiap bulan nanti masyarakat bisa melihat. Pegawai dengan tingkat kehadiran rendah dan kinerja buruk akan diumumkan secara terbuka,” ujar Dedi usai memberikan pengarahan ASN di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Kamis (2/10/2025).
Langkah ini, menurut Dedi, bertujuan memberikan efek jera sekaligus melecut motivasi kerja para pegawai. “Orang digaji itu harus ada produk. Kalau digaji tapi tidak ada hasil, untuk apa?” tegasnya.
Baca juga:
Wajib Militer Dedi Mulyadi bagi Anak Sekolah Bermasalah, Berseberangan dengan Konsep PedagogiEvaluasi dan Penempatan Ulang Pegawai
Dedi menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap ASN yang dianggap tidak produktif. Pegawai yang tidak sesuai kebutuhan unit kerja akan dialihkan ke bidang lain, termasuk ditugaskan di sekolah-sekolah sebagai tenaga administrasi.
“Tidak semua orang dibutuhkan di ruang kerja kantor. Nantinya ada yang akan dipindahkan ke sekolah untuk membantu administrasi,” jelasnya.
Indikator Kinerja dan Sanksi Tegas
Dalam pelaksanaan kebijakan ini, Dedi memastikan sudah ada standar capaian kinerja tiap unit kerja yang akan menjadi tolok ukur evaluasi. “Standarisasi kinerjanya ada,” katanya.
Selain sanksi berupa pengumuman di media sosial, Pemprov Jabar juga akan menerapkan sistem reward and punishment. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan ada pegawai yang diberhentikan.
“Sudah lebih dari 20 orang diberhentikan, hanya saja tidak diumumkan,” ungkap Dedi dilansir Antara.
Dengan langkah ini, Dedi berharap para ASN Jawa Barat lebih disiplin, produktif, dan mampu memberikan pelayanan publik yang optimal.
