Loading
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno. (Antaranews/Antara/HO-Kemenag)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Satu santri putri meninggal dunia dan 11 lainnya mengalami luka-luka setelah atap asrama putri di Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani, Situbondo, Jawa Timur, ambruk pada Rabu dini hari. Peristiwa terjadi saat hujan deras disertai angin kencang melanda kawasan tersebut.
Santri yang meninggal dunia diketahui bernama Putri Helmikia Okta Viantika. Korban sempat mendapat perawatan di RSIA Jatimed, namun meninggal dunia sekitar pukul 05.37 WIB dan dimakamkan pada pukul 08.00 WIB.
Sebanyak 11 santri lainnya mengalami luka-luka. Enam santri dirawat di Puskesmas Besuki, empat dibawa ke RSUD Besuki, dua di antaranya dirawat inap, dan satu santri dirawat di RSIA Jatimed.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Amien Suyitno, menyampaikan duka mendalam atas musibah ini.
“Kami sampaikan duka cita atas peristiwa ini. Insya Allah Kemenag akan memberikan bantuan sebesar Rp200 juta, yang akan diantar langsung oleh Direktur Pesantren,” ujarnya di Jakarta, Rabu.
Menurut laporan Kantor Kemenag Situbondo, atap ruang asrama berukuran sekitar 48 meter persegi itu ambruk sekitar pukul 00.30 WIB. Saat kejadian, terdapat 19 santri di dalam ruangan. Mereka langsung dievakuasi oleh KH. Muhammad Hasan Nailul Ilmi bersama pengurus pesantren ke rumah sakit terdekat.
Kemenag juga telah mengirim tim ke lokasi dan melakukan pendataan untuk tindak lanjut. Suyitno berharap peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
“Kita doakan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan para santri yang luka segera pulih,” kata Suyitno dilansir Antara.