Loading
Mantan Menteri Perhubungan sekaligus mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/11/2025). (ANTARA/Fathur Rochman)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Awal pekan ini, suasana Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta kembali menarik perhatian publik. Mantan Menteri Perhubungan sekaligus mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ignasius Jonan, terlihat hadir memenuhi undangan Presiden RI Prabowo Subianto pada Senin (3/11/2025).
Namun, kedatangan Jonan yang dikenal tegas dan berintegritas itu justru memunculkan tanda tanya besar: apa yang sebenarnya dibahas di Istana?
Tidak Tahu Agenda, Hanya Bilang “Diundang Pak Seskab”
Baca juga:
Indonesia Tegas: Pemerintah Tolak Visa Atlet Senam Israel untuk Kejuaraan Dunia di JakartaKepada awak media, Jonan mengaku tak tahu menahu mengenai topik pertemuan tersebut. Ia datang karena undangan langsung dari Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.
“Enggak tahu. Diundang Pak Seskab itu,” kata Jonan singkat.
Jonan juga menegaskan bahwa dirinya tidak menyiapkan materi atau dokumen apa pun untuk dibahas. Ia bahkan enggan mengaitkan undangan itu dengan isu yang sedang ramai soal utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) Whoosh.
“Enggak tahu saya, saya enggak komentari itu,” ujarnya sambil tersenyum tipis.
Jonan: Sudah Pensiun, Enggak Ikuti Lagi Isu Publik
Saat ditanya lebih jauh, Jonan menegaskan bahwa dirinya kini sudah pensiun dari jabatan publik dan tak lagi mengikuti perkembangan isu-isu infrastruktur nasional.
“Enggak mengikuti,” tutupnya singkat.
Meski demikian, kehadiran sosok yang dikenal sebagai pembenah BUMN itu tetap menimbulkan spekulasi. Banyak yang menilai Prabowo mungkin tengah menjajaki pandangan Jonan soal manajemen transportasi dan pembiayaan infrastruktur, terutama di tengah sorotan publik terhadap proyek kereta cepat.
AHY Juga Datang ke Istana: Bahas Utang Kereta Cepat
Menariknya, di hari yang sama Presiden Prabowo juga memanggil Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY mengatakan dirinya ingin meminta arahan Presiden mengenai sejumlah isu strategis, termasuk utang proyek kereta cepat “Whoosh”.
“Iya, tentunya kita ingin mendapatkan guidance dari Bapak Presiden,” kata AHY di Istana.
Ia menjelaskan, pembahasan meliputi opsi penyelesaian utang dan restrukturisasi proyek yang dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
“Tentu kita ingin melihat berbagai isu ya, termasuk KCIC Jakarta–Bandung, ada permasalahan yang harus kita carikan solusinya dengan sejumlah opsi tentunya,” ujar AHY.
Isyarat Evaluasi Proyek Strategis Nasional?
Meski belum ada keterangan resmi dari Istana, kehadiran dua sosok penting di bidang infrastruktur pada hari yang sama menandakan pemerintah tengah menaruh perhatian serius pada proyek kereta cepat.
Apakah Prabowo sedang menyiapkan langkah evaluasi besar-besaran? Atau mungkin mempertimbangkan Jonan untuk kembali berperan dalam reformasi manajemen proyek transportasi nasional?
Publik masih menunggu jawabannya.