Layanan MRT Jakarta Rute Lebak Bulus–Bundaran HI Kembali Normal Usai Pohon Tumbang

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Operasional MRT Jakarta pada lintasan Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran HI kembali berjalan normal sejak Kamis (20/11/2025) pukul 16.15 WIB. Layanan sempat dihentikan sementara setelah sebuah pohon besar tumbang dan mengganggu jalur kereta.

Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendy Primartantyo memastikan seluruh layanan telah beroperasi seperti biasa. “Layanan operasional sudah kembali normal,” ujarnya di Jakarta.

Headway Normal Kembali Diterapkan

• Baca juga:

  Penumpang Diperiksa Suhu Badan, MRT Larang Penumpang dengan Gejala Demam

Mulai pukul 17.00 WIB, MRT Jakarta kembali menerapkan waktu tunggu (headway) reguler, yakni:

• 5 menit saat jam sibuk
• 10 menit di luar jam sibuk

Rendy menegaskan MRT Jakarta terus berkomitmen menjaga kualitas pelayanan agar tetap aman, nyaman, dan andal bagi seluruh pengguna. Ia juga mengajak masyarakat tetap memanfaatkan MRT sebagai pilihan transportasi harian.

• Baca juga:

  Layanan MRT Jakarta Rute Lebak Bulus–Bundaran HI Kembali Normal Usai Pohon Tumbang

Informasi terbaru mengenai operasional dapat diakses melalui kanal media sosial resmi MRT Jakarta dikutip Antara.

Gangguan Diakibatkan Pohon Mahoni Berusia Lebih dari 100 Tahun

Gangguan perjalanan yang terjadi sejak pukul 10.26 WIB itu dipicu oleh pohon mahoni berdiameter sekitar 350 cm yang tumbang di area transisi antara Stasiun Senayan Mastercard menuju Stasiun ASEAN. Pohon yang diperkirakan berusia lebih dari satu abad itu merusak struktur jalur dan mengakibatkan gangguan pada jaringan kelistrikan.

Insiden tersebut juga berdampak pada area sekitar, termasuk satu mobil yang kaca bagian luarnya pecah akibat material pohon tumbang. Beberapa ruas jalan ditutup sementara, namun tidak ada laporan korban jiwa.

Ratusan Penumpang Dievakuasi

Sebagai langkah pengamanan, PT MRT Jakarta (Perseroda) mengevakuasi 524 pelanggan yang terdampak gangguan tersebut. Pihak MRT juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang selama proses penanganan.