Selasa, 30 Desember 2025

Gubernur NTT Minta Kepala Daerah Tetapkan Siaga Bencana di Tengah Cuaca Ekstrem


  • Jumat, 05 Desember 2025 | 23:30
  • | News
 Gubernur NTT Minta Kepala Daerah Tetapkan Siaga Bencana di Tengah Cuaca Ekstrem Gubernur NTT Melki Laka Lena memimpin rapat Koordinasi Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dan kesiapsiagaan Natal–Tahun Baru di Pusdalops BPBD Provinsi NTT. (Antaranews)

KUPANG, ARAHKITA.COM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bergerak cepat merespons meningkatnya cuaca ekstrem di berbagai wilayah. Gubernur Melki Laka Lena meminta seluruh bupati dan wali kota segera menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sebagai langkah antisipasi dini.

Instruksi itu ia sampaikan usai memimpin rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana dan pengamanan Natal–Tahun Baru (Nataru) di Pusdalops BPBD NTT, Jumat (5/12/2025). Pertemuan tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Johni Asadoma, unsur Forkopimda, BMKG, Basarnas, otoritas transportasi, hingga seluruh kepala daerah se-NTT.

Gubernur Melki menegaskan pentingnya seluruh daerah segera mengaktifkan posko siaga 24 jam dan memastikan unsur tanggap bencana bekerja optimal.“Jangan menunggu bencana besar terjadi. Tetapkan status siaga darurat sekarang dan pastikan semua unsur siap bergerak,” ujarnya.

Mitigasi Dipercepat, Titik Rawan Dievaluasi Ulang

Melki juga meminta pemerintah kabupaten/kota memperbarui pemetaan titik rawan seperti daerah berpotensi banjir, longsor, serta kawasan yang mudah terisolasi saat hujan intens melanda. Evaluasi ini menjadi penting setelah beberapa wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dilanda banjir bandang dalam beberapa hari terakhir.

Selain itu, cuaca ekstrem yang mulai dirasakan di sejumlah daerah NTT telah berdampak pada pembatalan perjalanan laut dan udara.

Koordinasi Lintas Sektor Diperkuat

Pemerintah daerah diminta untuk memastikan ketersediaan logistik, kesiapan alat berat, serta optimalnya Tim Reaksi Cepat (TRC) di daerah masing-masing. Melki menegaskan koordinasi harus berjalan ketat bersama TNI-Polri, BMKG, Basarnas, dan lembaga terkait lainnya.

Sementara itu, Dinas Kominfo dan BPBD di setiap kabupaten/kota diminta memperkuat penyebaran informasi resmi terkait kondisi cuaca, situasi jalan, hingga operasional bandara dan pelabuhan.

“Keselamatan masyarakat adalah yang utama. Kesiapsiagaan ini harus benar-benar dikawal, bukan sekadar formalitas,” tegas Melki dikutip Antara.

Imbauan untuk Warga NTT

Masyarakat diminta tetap waspada, mengikuti informasi resmi, dan menghindari aktivitas di wilayah rawan ketika hujan intens terjadi. Pemerintah provinsi memastikan seluruh kanal informasi darurat tetap aktif untuk memudahkan masyarakat melapor jika terjadi kondisi berbahaya.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru