Loading
Anggota TNI AD sedang menggotong korban meninggal dunia di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. ANTARA/Yusrizal.
LUBUK BASUNG, ARAHKITA.COM — Jumlah korban meninggal akibat bencana hidrometeorologi yang melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terus bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam melaporkan, hingga Minggu (7/12/2025), total korban jiwa mencapai 180 orang.
Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan akumulasi korban yang ditemukan pascalongsor dan banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (6/12) malam. “Jumlah ini berdasarkan laporan di lapangan dan temuan terbaru dari tim pencarian,” ujarnya di Lubuk Basung.
Korban berasal dari beberapa kecamatan, dengan sebaran sebagai berikut:
Sementara itu, 78 warga masih dinyatakan hilang dan sedang dalam proses pencarian. Mereka tersebar di Kecamatan Malalak (6 orang), Palembayan (69 orang), Lubuk Basung (1 orang), dan Tanjung Raya (2 orang).
Upaya pencarian dan evakuasi dilanjutkan pada Minggu (7/12) dengan mengerahkan tim SAR gabungan dari BPBD Agam, Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan berbagai relawan.
"Kami memaksimalkan seluruh personel untuk menemukan para korban secepat mungkin," tambah Rahmat dikutip Antara.
Selain korban jiwa, BPBD turut mencatat dampak kerusakan dan kondisi warga yang terdampak:
Kerusakan infrastruktur juga cukup besar. Sebanyak 377 rumah mengalami rusak ringan, 273 rumah rusak sedang, dan 728 rumah rusak berat. Selain itu, terdapat 26 jembatan rusak (9 di antaranya telah diperbaiki), 37 titik kerusakan jalan, serta 11 fasilitas pendidikan yang terdampak.
Bencana ini menambah daftar panjang kejadian hidrometeorologi ekstrem di Sumatera Barat, sementara pemerintah daerah bersama lembaga terkait terus bekerja untuk mempercepat penanganan darurat.