Loading
Caritas Indonesia memperkuat respon bencana di Sumatera dengan menerjunkan psikolog, dokter, dan relawan. (Foto: Dok. Caritas Indonesia)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Setelah mengirimkan bantuan makanan dan perlengkapan dasar, Caritas Indonesia kini memperluas respon kemanusiaannya dengan menerjunkan psikolog, dokter, dan relawan ke wilayah terdampak banjir bandang, tanah longsor, dan cuaca ekstrem di Sibolga, Padang, dan Medan. Posko kesehatan, dapur umum, hingga shelter pengungsian diaktifkan untuk memastikan kebutuhan penyintas terpenuhi secara cepat dan terkoordinasi.
Direktur Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk, Pr, menjelaskan bahwa layanan kesehatan menjadi fokus utama dalam fase tanggap darurat ini. “Tim medis kami sudah memberikan layanan kepada lebih dari 141 pasien di Sibolga dengan keluhan diare, penyakit kulit, dan ISPA,” ujarnya.
Di Padang, kolaborasi bersama RS Yos Sudarso Padang memungkinkan enam dokter memberikan pelayanan kesehatan kepada 193 pasien di Batang Anai.
Layanan Terpadu di Tiga Keuskupan
Sejak bencana melanda, jaringan Caritas di tiga keuskupan—Sibolga, Padang, dan Agung Medan—bergerak bersama paroki, imam, suster, dan relawan lokal untuk memastikan distribusi bantuan berjalan efektif.
Di Sibolga, Pos Layanan Kemanusiaan dipusatkan di Wisma Kristoporus, yang menjadi titik koordinasi untuk pemeriksaan kesehatan dan dapur umum. Sejak 26 November, dapur umum ini menyiapkan 300–400 paket makanan per hari, bahkan sempat mencapai 1.000 porsi pada periode 26 November–2 Desember 2025.
Caritas juga mengelola lima shelter pengungsian bagi 610 KK (±3.050 orang) yang rumahnya masih belum layak ditempati. Bantuan yang disalurkan mencakup tikar, selimut, terpal, hingga paket kebutuhan pokok untuk 1.310 KK di delapan desa terdampak.
Respon di Kota Padang dan Dukungan Relawan CRT
Untuk memperkuat kajian lapangan, Caritas Indonesia mengirim Core Response Team (CRT) yang berkoordinasi erat dengan BNPB, BPBD, dan paroki setempat.Caritas Padang bersama Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) membuka pos layanan dan mendistribusikan bantuan bagi 1.665 jiwa (293 KK).
Dua dapur umum di Paroki St. Fransiskus Asisi Padang Baru menyediakan sekitar 200 porsi makanan per hari, disertai distribusi bahan pokok serta perlengkapan kebersihan seperti sekop, ember, dan gerobak dorong. Sebanyak 293 paket peralatan kesehatan juga telah disalurkan.
Respons Caritas Medan dan Solidaritas Antar-Keuskupan
Di Keuskupan Agung Medan, delapan shelter dikelola paroki untuk 5.469 jiwa (1.274 KK). Pelayanan dapur umum telah menjangkau 13.219 jiwa, sementara kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, ikan, hingga susu terus disalurkan.
Layanan kesehatan juga dibuka di Desa Huta Gurgur, Dolok Sanggul, yang telah membantu 68 pasien.Sebagai bentuk solidaritas, Caritas Medan mengirim 2,5 ton beras, air minum, kebutuhan sandang, bahan makanan segar, hingga obat-obatan untuk mendukung respon di Sibolga.
Komitmen Pelayanan yang Berkelanjutan
Selain memperluas bantuan, Caritas Indonesia menekankan pentingnya penguatan internal. Sepuluh anggota CRT kembali diterjunkan untuk memperkuat koordinasi dan monitoring di lapangan.
Romo Fredy menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat.
“Kami bersyukur atas doa, dukungan, dan keterlibatan banyak pihak. Semoga semangat solidaritas ini menjadi kekuatan bagi saudara-saudari kita yang terdampak,” ujarnya.Respon kebencanaan ini kembali menegaskan komitmen Caritas Indonesia untuk hadir bersama masyarakat yang menderita, dengan mengedepankan nilai keterlibatan, cinta kasih, dan pelayanan tanpa batas.