Rabu, 31 Desember 2025

BMKG: Waspadai Hujan Petir akibat Dinamika Atmosfer


  • Senin, 15 Desember 2025 | 09:30
  • | News
 BMKG: Waspadai Hujan Petir akibat Dinamika Atmosfer BMKG: Waspadai Hujan Petir Akibat Dinamika Atmosfer. (Foto Nu Online)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir di sejumlah wilayah Indonesia pada Senin. Kondisi cuaca tersebut dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang masih aktif di berbagai kawasan.

Prakirawan cuaca BMKG Selly Brilian menyampaikan hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di sejumlah kota, antara lain Pekanbaru, Tanjung Pinang, Bengkulu, Pangkalpinang, Bandar Lampung, Padang, Jambi, Palangka Raya, Tanjung Selor, Denpasar, Mataram, Kupang, Makassar, Kendari, Manado, Sorong, Ambon, Manokwari, Nabire, Jayapura, dan Merauke.

Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang diprakirakan mengguyur Kota Medan, Semarang, Yogyakarta, dan Jayawijaya. Adapun hujan lebat yang disertai petir berpotensi terjadi di Palembang, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, serta Samarinda.

BMKG juga memprakirakan kondisi cuaca berawan tebal hingga berkabut di sejumlah wilayah, seperti Banda Aceh, Serang, Jakarta, Bandung, dan Ternate. Masyarakat di wilayah tersebut diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan cuaca secara tiba-tiba.

Menurut BMKG, kondisi cuaca ini dipengaruhi oleh kombinasi berbagai dinamika atmosfer. Salah satunya adalah keberadaan Siklon Bakung di perairan Samudera Hindia Lampung yang diperkirakan akan meningkat dalam dua hari ke depan. Siklon tersebut memiliki kecepatan angin sekitar 25 knot dan berada pada kategori dua, serta membentuk daerah perlambatan kecepatan angin di wilayah Samudera Hindia barat Lampung.

Selain itu, dilansir Antara, bibit siklon 93S terpantau berada di Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Laut Natuna, serta Samudera Pasifik utara Papua. Sirkulasi siklonik juga terdeteksi di perairan Lampung, Kalimantan Timur, dan Papua Tengah, serta memengaruhi sebagian besar wilayah Sumatera dan Laut Jawa.

BMKG turut mencatat adanya daerah tekanan rendah di Laut Arafura bagian barat Papua Selatan yang berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan. Masyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru