Selasa, 30 Desember 2025

​Cahaya Natal PWI Jaya: Meneguhkan Integritas dan Moralitas Insan Pers di Akhir Tahun


  • Senin, 22 Desember 2025 | 23:15
  • | News
 ​Cahaya Natal PWI Jaya: Meneguhkan Integritas dan Moralitas Insan Pers di Akhir Tahun Romo Marthen Jenarut Pr, yang memimpin ibadah, memberikan pesan mendalam dalam Natal Bersama PWI Jaya 2025 yang digelar di Aula PWI Jaya, Gedung Prasada Sasana Karya. Senin (22/12/2025). (Foto: Joko Dolok)

​JAKARTA, ARAHKITA.COM – Di penghujung tahun 2025, suasana haru dan khidmat menyelimuti Aula PWI Jaya, Gedung Prasada Sasana Karya. Senin (22/12/2025) menjadi momen bersejarah bagi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi DKI Jakarta. Untuk pertama kalinya, organisasi konstituen Dewan Pers ini menggelar Perayaan Natal dan Tutup Tahun secara mandiri, sebuah wadah yang tak sekadar seremonial, tapi juga pengingat akan tanggung jawab moral insan pers.

Simbol Cahaya di Tengah Tantangan Media

Ibadah Natal tahun ini mengusung tema yang sangat relevan dengan kondisi industri media saat ini: "Cahaya Natal untuk Pers: Etika, Empati, dan Integritas." Alunan lagu Holy Night dan pendar cahaya lilin yang dibawa peserta menjadi simbol harapan agar wartawan mampu menjadi "terang" di tengah derasnya arus informasi.

​Acara yang diinisiasi oleh Siwo PWI Jaya ini dihadiri oleh lintas generasi, mulai dari jurnalis aktif, atlet muda, hingga legenda tinju dunia, Nico Thomas. Kehadiran para pahlawan olahraga ini menambah hangat suasana kekeluargaan antara pencatat sejarah (wartawan) dan pembuat sejarah (atlet).

​Tanggung Jawab Moral: Bukan Sekadar Narasi

Romo Marthen Jenarut Pr, yang memimpin ibadah, memberikan pesan mendalam. Ia mengingatkan bahwa wartawan memiliki kekuatan besar untuk membangun atau justru "membelenggu" masyarakat melalui tulisan mereka.

​"Wartawan dituntut menjadi manusia baru yang bekerja dengan semangat iman yang memerdekakan," ujar Romo Marthen. Beliau menekankan pentingnya objektivitas dan akuntabilitas agar pers tidak kehilangan tajinya sebagai pembawa kebenaran. Di tengah suasana suka cita, hadirin juga diajak mengheningkan cipta untuk mendoakan para korban bencana di Aceh dan Sumatera.

​Tonggak Sejarah dan Toleransi

Ketua PWI Jaya, Kesit Budi Handoyo, mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan perdana ini. Menurut Kesit, acara ini adalah bukti nyata komitmen PWI Jaya dalam menjaga kerukunan dan memperkuat nilai toleransi di lingkungan organisasi.

​"Ini adalah momentum penting untuk mempererat silaturahmi. Kami ingin nilai-nilai kebersamaan ini terus tumbuh dalam karya jurnalistik sehari-hari," tutur Kesit.

​Senada dengan itu, Ketua Panitia Francisca Xaveriana Taolin menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak, mulai dari KONI DKI Jakarta hingga mitra swasta lainnya, yang membuat perayaan ini berlangsung sukses dan bermakna.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru