Selasa, 30 Desember 2025

Romo Muji Sutrisno SJ Wafat, Gereja Kehilangan Intelektual Humanis


  • Minggu, 28 Desember 2025 | 22:20
  • | News
 Romo Muji Sutrisno SJ Wafat, Gereja Kehilangan Intelektual Humanis Romo Muji Sutrisno SJ wafat di Jakarta pada Minggu (28/12/2025) malam. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Kabar duka datang dari komunitas Katolik dan dunia intelektual Indonesia. P. Franciscus Xaverius Mudji Sutrisno, SJ (71 tahun) biasa disapa Muji Sutrisno, imam Serikat Yesus (SJ) yang dikenal luas sebagai pemikir humanis dan pendidik lintas iman, wafat pada Minggu (28/12/2025) malam pukul 20.43 WIB di RS St. Carolus, Jakarta.

Informasi wafatnya Romo Muji disampaikan oleh Romo Setyo Wibowo, melalui pesan resmi kepada komunitas. Dalam keterangannya disebutkan bahwa jenazah akan disemayamkan di Kolese Kanisius Jakarta. 

Misa Requiem dan Pemakaman

  • Misa Requiem akan diadakan pada tanggal 29 dan 30 Desember 2025 pukul 19.00 WIB di Kapel Kolese Kanisius, Jakarta.
  • ⁠Jenazahnya akan diberangkatkan ke Girisonta pada tanggal 30 Desember 2025 pukul 21.00.
  • ⁠Pemakaman akan diadakan pada tanggal 31 Desember 2025, didahului dengan Ekaristi pukul 10.00 di Gereja Paroki lalu dilanjutkan dengan pemakaman di Taman Maria Ratu Damai, Girisonta.

"Mari kita iringi kepergian Romo Mudji menghadap Tuhan dengan doa dan Ekaristi bersama.  Semoga Romo Muji beristirahat dalam damai Tuhan. RIP,” demikian pesan yang disampaikan.

Romo Muji Sutrisno SJ dikenal luas bukan hanya sebagai imam Katolik, tetapi juga sebagai intelektual publik yang konsisten menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan, kebudayaan, dan dialog lintas iman. Pemikirannya banyak hadir dalam ruang akademik, diskusi publik, hingga tulisan-tulisan reflektif yang mengajak masyarakat melihat iman secara kontekstual dan membumi.

Sebagai rohaniwan Jesuit, Romo Muji kerap menempatkan iman dalam dialog dengan realitas sosial, seni, dan budaya. Ia dikenal dekat dengan kaum muda, pegiat seni, serta kalangan akademisi, dan sering menekankan pentingnya iman yang berpihak pada martabat manusia.

Kepergian Romo Muji menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi Gereja Katolik, tetapi juga bagi ruang publik Indonesia yang selama ini diwarnai oleh gagasan-gagasannya yang inklusif dan menyejukkan.

Ucapan belasungkawa dan doa mengalir dari berbagai kalangan, menandai betapa kuatnya jejak pemikiran dan keteladanan yang ia tinggalkan.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru