Rabu, 31 Desember 2025

Wabup Sikka Tegaskan Hewokloang, Desa sekaligus Kecamatan yang Kaya Kearifan Lokal


  • Rabu, 13 Maret 2019 | 09:50
  • | News
 Wabup Sikka Tegaskan Hewokloang, Desa sekaligus Kecamatan yang Kaya Kearifan Lokal Hewokloang merupakan Desa dan sekaligus Kecamatan yang kaya akan kearifan lokal. (Net)

HEWOKLOANG, MAUMERE, ARAHKITA.COM - Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga menegaskan bahwa Hewokloang merupakan Desa dan sekaligus Kecamatan yang kaya akan kearifan lokal.

Untuk itu Romanus Woga meminta agar masyarakat Hewokloang melestarikan tradisi-tradisi warisan nenek moyang yang merupakan obyek pemajuan kebudayaan sebagaimana hal itu sudah diatur dalam UU.

Hal tersebut disampaikan ketika tampil sebagai nara sumber dalam Diskusi Kebangsaan yang merupakan bagian dari pendidikan politik bertema "Jaga Nian Tana" pada Minggu 10 Maret 2019 bertempat di Kampung Hewokloang, Desa Seu Sina, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka.

Menurut Romanus, diskusi kebangsaan yang merupakan bagian dari pendidikan politik dibuka dengan tema "Jaga Nian Tana" ini  diselenggarakan di Hewokloang, karena budaya merupakan salah satu elemen di dalam pembangunan karakter bangsa untuk mewujudkan tujuan nasional.

Romanus meminta agar hasil diskusi "Jaga Nian Tana" ini disampaikan secara tertulis kepada Pemda Sikka karena pada saat yang sama Pemda Sikka-pun tengah menyiapkan Perda tentang Hukum Adat dan Lembaga Adat di Kabupaten Sikka untuk melaksanakan perintah UU Tentang Pemajuan Kebudayaan.

Wabup Sikka mengapresiasi diskusi yang dihadiri sekitar 1000 undangan. Dia mengatakan bahwa diskusi yang dihadiri warga dalam jumlah besar seperti ini pertanda partisipasi masyarakat Sikka dalam menolak radikalisme dan intoleransi di Sikka sangat tiggi dan ini sebagai wujud kesadaran untuk berbangsa dan bernegara terutama menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945 dari ancaman paham radikal dan intoleran.

Diskusi Kebangsaan yang merupakan bagian dari pendidikan politik bertema "Jaga Nian Tana" sebuah tema kebangsaan yang berarti "Jaga Tanah Air Indonesia" yang bermakna menjaga 4 pilar negara Indonesia yaitu NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945, menampilkan beberapa nara sumber yaitu Wakil Bupati Sikka Romanus Woga, Lusia Adinda Dua Nurak, Petrus Selestinus, Silvester Nong Manis, Marsel Isak dan Ambros Dan.

Meskipun diskusi kebangsaan "Jaga Nian Tana" dilaksanakan di bawah hujan lebat dan badai akan tetapi hal itu tidak mengurangi antusiasme warga dan undangan yang hadir mengikuti acara hingga diskusi ditutup pada pukul 21.00 Wita.

Selain diskusi kebangsaan, juga digelar kampanye dialogis Partai Hanura yang hanya berlangsung tidak kurang dari 2 jam.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru