Loading
Sebuah mobil pick up warna putih harus terjungkal dan terjun ke dasar jurang sedalam 20 meter. (Foto-Foto: VJ Chabarezy Jr)
MAUMERE, ARAHKITA.COM - Ruas jalan poros Kecamatan Mego jurusan Lekebai-Wololangga rusak parah dan sangat memprihatinkan mengakibatkan sebuah mobil pick up warna putih harus terjungkal dan terjun ke dasar jurang sedalam 20 meter.
Mobil naas tersebut datang dari kampung Wolo Koli Gera tujuan Maumere namun sampai ditanjakan kedua tepatnya di Wolofeo karena kondisi jalanan rusak parah menyebabkan mobil tersebut harus terjungkal ke dasar jurang, pada Senin (8/11/2021) sekitar jam 09.00 WITA pagi.
Tidak ada korban jiwa dalan kejadian ini, hanya satu orang mengalami luka luka ringan dipelipis bagian kanan dan satu orang lainnya mengalami luka berat dan saat ini di rawat di Puskemas Lekebai.
Fabianus Seto, sang pemilik mobil saat ditemui oleh media ini di kampung Wolokoli, pada Selasa (9/11/2021) ia mengatakan bahwa pada hari senin pagi mobil tersebut hendak ke kota maumere namun sampai di lokasi karena jalanan rusak dan licin, pengemudi tidak bisa mengendalikan keadaan sehingga mobil yang baru dibeli tiga bulan itu harus terjun bebas ke dasar jurang.
"Sampai di lokasi tanjakan kedua itu jalannya rusak dan sangat licin apalagi posisi menurun. Banyak kerikil yang berhamburan ditengah jalan karena terbawa banjir, sehingga tidak bisa terkontrol lagi, rem juga sudah tidak bisa karena terus terperosok di kerikil akhirnya mobil itu masuk ke jurang", tutur Fabianus.
Dikatakan Fabianus, untungnya tiga orang yang ada didalam mobil itu tidak mati, hanya satu yang luka parah, sementara ini ada di puskesmas. Ia menambahkan hanya bagian depan mobil yang hancur dengan kejadian ini ia mengalami kerugian sekitar empat puluh juta rupiah, ungkapnya.
Pantauan media ini pada Selasa (9/11/2021) puluhan warga setempat sedang berupaya mengevakuasi mobil na'as tersebut dengan cara manual karena tidak ada alat berat atau alat bantu lainnya. Mereka menggunakan tali untuk menarik mobil itu dari dalam jurang sedalam 20 meter.
Menurut keterangan beberapa warga yang ada di sekitar tanjakan Wolofeo, Desa Gera, saat sedang berupaya mengevakuasi mobil na'as tersebut mengatakan, bahwa lokasi di tanjakan Wolofeo itu sering memakan korban.
Sementara itu Dela Stradanggola dan Nadia Agata, warga desa Lowolabo kecamatan Paga saat di temui di lokasi kejadian keduanya mengatakan bahwa mereka berdua juga pernah jatuh di lokasi tersebut. “Kami dua juga pernah jatuh di lokasi ini karena memang kondisi jalannya sangat parah apalagi kalau musim hujan jalannya sangat lincin dan kami berdua pernah menjadi korban rusaknya jalan ini, ungkap Del dan Nadia.