Mahasiswa Afganistan Penerima Beasiswa Indonesia Diharapkan bisa Jadi Agen Toleransi

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk bertemu 10 mahasiswa Afghanistan dan 33 mahasiswa lain dari berbagai negara berkembang yang menjadi penerima beasiswa Indonesia.

Menlu RI menyampaikan pentingnya kerja sama Selatan-Selatan di tengah tantangan global dan berpesan agar sekembalinya mereka ke negara asal masing-masing, dapat menjadi agen pendidikan dalam arti berbagi ilmu dengan masyarakat.

Selain itu, Retno juga berharap para mahasiswa nantinya bisa menjadi agen toleransi yang menghargai keberagaman, agen kolaborasi yang mengembangkan kerja sama dan persahabatan antar negara, dan agen perdamaian yang mampu mencegah terjadinya konflik di dunia sebagai calon pemimpin di masa depan.

• Baca juga:

  Kapten Timnas U-23 Terima Bonus dari Universitas Muhammadiyah Surabaya

Menlu juga menekankan bahwa pendidikan, terutama bagi perempuan, adalah kunci bagi kemajuan dan ketahanan suatu negara.

“Indonesia telah berkomitmen untuk mewujudkan prinsip education for all. Komitmen pendidikan ini terefleksikan antara lain melalui tindak lanjut konkret dari International Conference on Afghan Women’s Education (ICAWE), yang diselenggarakan oleh Indonesia dan Qatar di Bali, Desember 2022,” papar Retno. ICAWE, lanjut Menlu, telah menghasilkan kolaborasi nyata antar-komunitas internasional, pemerintah, dan sektor swasta dalam bentuk berbagai program kerja sama yang berkaitan dengan pendidikan.

• Baca juga:

  Menlu Retno: Indonesia Terpilih Anggota Tidak Tetap DK PBB

Pada kesempatan itu, Retno mengapresiasi Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) dan sektor swasta di antaranya Adaro Energy, Tahir Foundation, Lippo Group, dan KADIN yang telah t​​erlibat aktif mendukung pendidikan dan kesehatan perempuan di Afghanistan.

• Baca juga:

  Tanggapi Krisis Myanmar, RI Dorong Tindak Lanjut Konsensus ASEAN