-
-
-
Loading
Loading
Foto: Kompas86
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pejabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 melalui zoom meeting.
Zoom meeting itu juga dihadiri Sekda Provinsi NTT Kosmas D Lana dan Jajaran Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi NTT, di ruang rapat gubernur, Senin (22/1).
Dalam rapat daring tersebut, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyebutkan, inflasi tahun ke tahun pada Desember 2023 terhadap Desember 2022 sebesar 2,61 % .
Baca juga:
Tinjau RSP Kualin, Ayodhia: Pembangunan Rumah Sakit Mendukung Pelayanan Kesehatan yang Lebih Baik“Saya mengimbau provinsi-provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi segera mengambil langkah-langkah intervensi seperti memberikan Bantuan sosial, Gerakan Pasar Murah, kerja sama antardaerah dan upaya-upaya lain dalam rangka menstabilkan harga,” ujar Tito.
“Saya harapkan kita tidak sampai berpuas diri. Pengendalian nasional hanya bisa dikerjakan bersama antara pemerintah pusat dan semua 552 pemerintah daerah di 38 provinsi 98 kota 416 kabupaten. Angka nasional merupakan agregat atau penjumlahan dari semua usaha Pemerintah dan Daerah,” tambahnya.
Berdasarkan laporan yang disampaikan Deputi Bidang Statistik dan Jasa Pudji Ismartini, tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga Minggu ke-3 Januari 2024, menyebutkan bahwa Inflasi beras, cabai merah, cabai rawit, bawang putih dan daging ayam ras relatif tinggi di kota-kota di luar Pulau Jawa.
Sedangkan Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo, mengungkapkan, sejumlah langkah strategis telah dilaksanakan oleh Bapennas dalam Rangka Pengendalian Inflasi Tahun 2024, di antaranya Penyaluran SPHP Beras dan CBP Komersial di seluruh Indonesia, Penyaluran Bantuan Pangan Beras, Gerakan Pangan Murah, fasilitasi Ddistribusi pangan dan SPHP Jagung.
