Rabu, 31 Desember 2025

Lawan Radikalisme, Dubes: Arab Saudi Gunakan Media Sosial untuk Memerangi Terorisme


  • Selasa, 22 Mei 2018 | 22:29
  • | News
 Lawan Radikalisme, Dubes: Arab Saudi Gunakan Media Sosial untuk Memerangi Terorisme Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Al Shuaibi. (Tarbawiah.net)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Al Shuaibi, mengatakan media sosial dapat digunakan untuk melawan penyebaran radikalisme dan ekstremisme.

"Untuk menanggulangi terorisme, yang pertama Arab Saudi menggunakan media sosial untuk memerangi terorisme. Para teroris selalu menggunakan media sosial untuk mengambil hati orang lain. Di situ kita memeranginya," ujar Osama bin Mohammed Al Shuaibi, di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Kedua, Arab Saudi memberikan pemahaman ajaran Islam yang benar kepada masyarakat. Islam adalah agama yang mengajarkan toleransi dan mencintai kedamaian.

"Mendekatkan mereka kepada ulama yang memahami Islam dengan benar," kata Duta Besar Osama sebagaimana dilaporkan Antara.

Ketiga, Pemerintah Arab Saudi menangkap sel-sel teroris yang masih tidur dengan tujuan mencegah mereka untuk melakukan aksi yang membahayakan stabilitas negara.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan ada 74 orang terduga teroris yang berhasil ditangkap polisi pasca serangan bom di beberapa wilayah Indonesia.

"Dari bom Surabaya maka Polri didukung teman-teman bersama TNI melakukan penindakan sehingga dalam waktu 8 hari dari 13-21 Mei sudah 74 orang ditangkap dan 14 orang di antaranya meninggal dunia karena melawan pada saat ditangkap, antara lain di Jawa Timur 31 orang, Jawa Barat 8 orang, Banten 16 orang, Sumatera bagian Selatan 8 orang, Riau 9 orang dan Sumatera Bagian Utara 6 orang," kata Tito di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Tito menyampaikan hal itu seusai menghadiri rapat terbatas pencegahan dan penanggulangan terorisme yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla serta para menteri Kabinet Kerja.

"Pasca bom Surabaya minggu lalu Polri sudah melakukan investigasi pengungkapannya termasuk mendeteksi jaringan. Dari hasil operasi, kita meyakini atau dugaan yang sangat kuat sekali aksi di Surabaya terkoneksi dengan penyerangan di Polda Riau, insiden di Mako Brimob dilakukan oleh Jamaah Ansharut Daulah yang memiliki afiliasi ISIS di Suriah," ujar dia.

Polri juga menemukan dan menyita ada barang bukti seperti bom siap pakai maupun materi bahan peledak lainnya, baterai, switcher dan lainnya.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru