Rabu, 31 Desember 2025

Waspadai Bahaya Serangan Siber di Indonesia, Meningkat 6 Kali Lipat


  • Jumat, 30 Agustus 2024 | 19:30
  • | News
 Waspadai Bahaya Serangan Siber di Indonesia, Meningkat 6 Kali Lipat Riskannya remote working (Awanpintar)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Hingar bingar dunia siber Indonesia belakangan menjadi sorotan di seluruh dunia. Berbagai insiden yang terjadi di tanah air menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan pengguna internet di Indonesia, seberapa amankah Indonesia dari bahaya siber?

Jawabannya bisa dilihat dari Laporan Keamanan Siber di Indonesia Semester 1 Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh AwanPintar.id®. Laporan membahas secara detail segala ancaman yang masuk ke dalam sistem jaringan internet Indonesia. Laporan ini juga bisa menjadi sumber informasi dan rujukan bagi berbagai kalangan baik untuk pemerintah, swasta, perusahaan maupun individu.

Founder AwanPintar.id® Yudhi Kukuh mengatakan, “Serangan di ruang siber merupakan konsekuensi logis dari berkembangnya era teknologi informasi. Identifikasi bentuk serangan siber dapat terlihat pada hal-hal seperti kriminalitas siber, botnets, serangan terhadap institusi finansial, penyebaran malware multi fungsi, aktivitas siber yang disponsori oleh negara, dan aktivitas hacking. Berbagai jenis serangan ini menggunakan instrumen ruang siber sebagai saluran utama dalam melaksanakan tindakannya. Dan di ruang yang sama AwanPintar.id® juga hadir menjadi alat monitoring dan pengawasan setiap lalu lintas siber yang keluar dan masuk”.

Serangan 6 Kali Lipat

Serangan siber yang merusak dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat serius dan berpotensi melumpuhkan infrastruktur digital dalam organisasi. Meskipun tingkat ancamannya rendah, otoritas publik dan perusahaan swasta harus terus mengikuti perkembangan lanskap ancaman, mengingat sifat serius serangan siber yang merusak.

Dalam lanskap ancaman siber di Indonesia, menurut data AwanPintar.id® dalam Laporan Keamanan Siber di Indonesia Semester 1 tahun 2024 ditemukan fakta bahwa serangan siber yang terjadi di semester ini mengalami eskalasi hingga 6 kali lipat. Pada semester 1 tahun 2023 yang terjadi adalah 347.172.666 serangan siber, sementara itu semester 1 tahun 2024 terjadi 2.499.486.085 serangan.

Bahkan jika semester 1 dan 2 tahun 2024 digabungkan yakni 1.032.945.167 serangan, angka tersebut masih jauh di bawahnya. Fenomena serangan siber ini juga menjadi gambaran dengan munculnya berbagai insiden-insiden siber di tanah air yang datang bertubi-tubi dan melanda berbagai sektor serta infrastruktur penting.

Serangan Dalam Negeri

Dalam Laporan Keamanan Siber di Indonesia Semester 1 tahun 2024 oleh AwanPintar.id® terdapat juga laporan khusus mengenai serangan dalam negeri. Laporan ini mengulik lebih dalam jenis ancaman apa saja yang masuk dan menembus kota-kota di seluruh Indonesia.

Serangan siber kota adalah konsekuensi globalisasi dan meluasnya penyebaran internet di tanah air, sehingga mendorong munculnya berbagai ancaman siber ke berbagai kota-kota yang ada di bumi nusantara.

Secara umum kota-kota kurang siap dibandingkan perusahaan dalam memitigasi serangan siber, karena terbatasnya sumber daya dan sulitnya bersaing untuk mendapatkan talenta keamanan siber.

Mereka juga semakin bergantung pada teknologi untuk memberikan layanan kota. Hal ini, dikombinasikan dengan sistem komputer yang menua, memperbesar permukaan kerentanan mereka.

Dan penyerang juga menjadi lebih cerdas. Ancaman eksploitasi terus meningkat baik melalui berbagai kerentanan hingga komoditisasi teknik serangan yang sangat canggih yang mudah digunakan oleh peretas yang tidak berpengalaman.

Dari hasil olah data AwanPintar.id® dari daerah yang paling sering diserang terdapat lebih dari 1,4 milyar serangan dalam kota yang masuk. Tren serangan ini akan terus berlanjut di masa mendatang, dan semua tanda menunjukkan adanya peningkatan motivasi finansial, sehingga mendorong penyerang untuk mencoba mengambil keuntungan dari malware berbahaya.

Kerja Sama AwanPintar.id® & APJII

Ancaman siber di Asia Tenggara terutama Indonesia telah meningkat dalam jumlah dan kecanggihannya setidaknya selama satu dekade terakhir. Hal ini didorong oleh sejumlah faktor, mulai dari peningkatan konektivitas yang dipercepat oleh adopsi teknologi canggih yang lebih besar seperti kecerdasan buatan dan komputasi awan.

Menyikapi lanskap ancaman yang semakin menguat diperlukan adanya kerjasama dan sinergi antar stakeholder keamanan siber di Indonesia, dan di awal semester satu tahun 2024, secara khusus AwanPintar.id® menjalin kerjasama dengan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia). APJII yang menaungi seluruh perusahaan ISP (Internet Service Provider) di Indonesia merasa perlu untuk memiliki peta keamanan siber di 15 kota interkoneksi anggotanya.

Kolaborasi ini bertujuan untuk semakin meningkatkan kesadaran keamanan siber di jaringan internet Indonesia dengan berbagi tanggung jawab dalam pengawasan, deteksi cepat dan berbagi informasi sehingga kedepannya kerjasama ini dapat menjadi acuan atau parameter dalam penanganan kejahatan siber di Indonesia.

 

 

 

 

 

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru